Ilustrasi. Koalisi Partai NasDem-Demokrat-PKS. (Dok. Pewarta.co.id/Dina FR) |
PEWARTA.CO.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disarankan merapat ke koalisi di mana terdapat bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.
Itu artinya koalisi yang dimaksud merujuk pada NasDem dan Demokrat yang notabene sebagai pengusung Anies.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah. Menurutnya, ini harus menjadi pertimbangan PKS dalam Pemilu 2024.
Kata Dedi, ini dapat menguatkan koalisi tersebut yang digadang sebagai koalisi yang membentuk poros perubahan.
"Sementara saat ini PKS intens komunikai dengan Demokrat dan Nasdem, maka akan lebih baik jika bergabung ke Anies," kata dia sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Harapan Anies Baswedan pada Demokrat, NasDem, dan PKS: Wujudkan Poros Perubahan
Di samping itu, lanjut Dedi, jika bergabung dengan koalisi NasDem-Demokrat sejatinya tidak ada perhitungan untung-rugi bagi PKS.
Hal itu lantaran suara pemilih PKS yang stagnan dan masih terbatas. Maka dengan bergabung ke koalisi tersebut maka berpotensi dapat mendongkrak perolehan suara.
"Untuk itu, pertimbangan PKS berkoalisi lebih pada tokoh yang akan diusung. Kondisi ini memungkinkan PKS bergabung ke Gerindra karena faktor Prabowo, atau ke Anies dengan Nasdem dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: NasDem Beri Kebebasan Anies Baswedan Cari Cawapres Sendiri
Dedi juga menyoroti intensitas komunikasi PKS dengan Anies Baswedan beberapa waktu belakangan dinilai sejalan dengan poros perubahan yang diusung NasDem-Demokrat tersebut.
Terlebih menurutnya, Aher yang diusulkan internal PKS agar diusung sebagai cawapres Anies.
"Dari intensitas komunikasi, memang terlihat PKS lebih condong mendukung Anies," pungkasnya.