Ketum PSSI Mochamad Iriawan bersama Presiden FIFA Gianni Infantino dalam pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu. (Dok PSSI) |
PEWARTA.CO.ID - Federasi tertinggi sepak bola Indonesia PSSI telah mengirimkan surat kepada FIFA terkait pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal diselenggarakan pada 18 Maret 2023.
Sebelum proses KLB bergulir, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui. Di mana pada Januari 2023 sudah akan ditetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Barulah sesuai KP dan KBP ditentukan KLB tersebut bisa dilaksanakan setelahnya. Langkah ini diambil PSSI guna menghindari konflik dan perpecahan antar anggota.
Baca juga: PSSI Sudah Kirim Surat ke FIFA Terkait Pelaksanaan KLB, Bakal Digelar 18 Maret 2023
PSSI juga mempercepat KLB setelah mendapat permintaan dari dua anggotanya yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu.
Melalui surat yang dikirimkan kepada FIFA selaku federasi tertinggi sepak bola dunia itu, PSSI sudah mendapat balasan sebelum 7 November 2022.
PSSI membutuhkan waktu sekurangnya 60 hari sebelum KLB untuk mengirim pemberitahuan kepada seluruh anggotanya. Hal ini sesuai statuta PSSI pasal 32 ayat 2.
Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, isi surat PSSI kepada FIFA yakni menjelaskan alur tahapan yang harus dilakukan mulai persiapan sampai dengan tanggal pelaksanaan KLB.
“Memutuskan untuk mempercepat kongres pemilihan melalui mekanisme Kongres Luar Biasa sesuai tahapan aturan organisasi,” kata Iriawan.
Baca juga: Ada Wacana Piala Asia Mundur ke 2024, Bagaimana Kontrak Shin Tae-yong?
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga menambahkan, PSSI memfasilitasi aspirasi anggotanya yang menginginkan adanya KLB agar tidak terjadi konflik internal.
"Dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya dan karena Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI," ungkapnya.
Seperti diketahui, PSSI bakal melaksanakan Kongres Luar Biasa tersebut lantaran imbas kejadian tragedi Kanjuruhan yang merenggut sekitar 135 korban jiwa.
Saat ini kompetisi dihentikan sementara sampai proses investigasi kasus berhasil terungkap sembari menunggu pergantian struktur organisasi dilakukan pada KLB tersebut.