Potret peristiwa dalam Tragedi Kanjuruhan. Ratusan nyawa melayang, puluhan lainnya luka-luka. |
PEWARTA.CO.ID - Pertandingan Liga 1 pekan ke-11 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir memilukan.
Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) itu menyebabkan ratusan nyawa melayang.
Hingga berita ini ditayang, total korban yang terdata ada sebanyak ratusan orang mengalami luka-luka, dan 130 di antaranya meninggal dunia.
Peristiwa mencekam tersebut terjadi pasca pertandingan big match Arema FC vs Persebaya yang berkesudahan 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Big Match Man. City Vs Manchester United Minggu 2 Oktober 2022
Kecewa lantaran tim kebanggaannya kembali menelan kekalahan untuk ketiga kalinya di kandang, sejumlah suporter kemudian turun ke lapangan untuk meluapkan kemarahan.
Tim keamanan yang mengetahui aksi invasi itu lantas melakukan penghadangan sembari menembakkan gas air mata.
Begitu mencekam, menyakitkan, dan tentunya menakutkan. Hal itu tergambar dari banyak video dan foto yang beredar di lini masa media sosial sejak Sabtu (1/10) malam.
Baca juga: Jadwal Leicester City Vs Nottingham Forest di Liga Inggris pekan ke-9, Selasa 4 Oktober 2022
Banyaknya korban berjatuhan dalam sebuah pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan ini tentunya mengingatkan kembali peristiwa serupa yang terjadi di Eropa puluhan tahun lalu.
Memang ada banyak kasus serupa di beberapa negara, namun salah satu peristiwa mengerikan kerusuhan di dalam stadion yang masih membekas hingga saat ini adalag tragedi Hillsborough di Inggris.
Dalam tragedi Hillsborough 97 orang dinyatakan tewas akibat berdesakan di dalam stadion.
Namun yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini jumlahnya melampaui Hillsborough. Maka tak heran media asing sampai menyoroti peristiwa ini sebagai kejadian luar biasa.
Baca juga: Kakak Paul Pogba Resmi Ditahan Terkait Kasus Pemerasan
Kanjuruhan Disaster, begitu istilah untuk menggambarkan persitiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.
Tentu ini menjadi sejarah kelam bagi persepak bolaan tanah air sejak kompetisi di negara ini terbentuk.
Kami, keluarga besar Pewarta Network menyampaikan duka cita yang mendalam bagi seluruh insan sepak bola tanah air. Secara khusus bagi para korban luka dan meninggal dunia.
Semoga menjadi pelajaran berharga yang dapat dipetik hikmahnya agar tidak terulang kembali di masa mendatang.