Proyek revitalisasi Pasar Besar Batu menelan biaya Rp 151,5 miliar, diperkirakan rampung awal 2023. (Dok. Kementerian PUPR) |
PEWARTA.CO.ID - Progres proyek revitalisasi Pasar Besar Batu yang berada di Jalan Dewi Sartika telah mencapai 85 persen sampai pertengahan Oktober 2022 ini.
Hal itu sudah sesuai permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku penanggung jawab proyek seharga Rp 151,5 miliar itu.
Jika sesuai rencana, maka awal 2023 seluruh pedagang yang kini masih menempati relokasi di Stadion Brantas bisa segera menempati pasar baru tersebut.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, nanti ya pengelolaan Pasar Besar Batu yang baru tersebut bakal meniru sistem yang diterapkan di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta.
“Saya memerintahkan Diskumdag study tiru ke sana (PIK). Di situ bersih sekalipun pasar tradisional. Bahkan toiletnya tak kalah dengan hotel bintang 5. Bahkan di situ ada petugas khusus berburu tikus,” kata Dewanti, Jumat (13/10/2022).
Baca juga: Pemkot Batu Terapkan Aplikasi E-Kenda Usai Dinilai Berhasil di Sidoarjo
Dewanti yang masa jabatannya sudah di penghujung periode kepemimpinan mengaku siap mengawal tata kelola Pasar Besar Batu meski ia sudah tidak lagi menjadi orang nomor satu di kota berjuluk De Kleine Switzerland itu.
Sebagai informasi, periode jabatan Dewanti sebagai Wali Kota Batu akan berakhir pada akhir Desember 2022 nanti.
“Setelah tidak menjabat sebagai wali kota, saya akan tetap mengawal pembangunan pasar sebagai masyarakat Kota Batu,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Batu Ajak Warga Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Inflasi
Saat ini Dewanti telah memerintahkan Diskumdag Batu untuk mendata seluruh pedagang yang ada di lokasi pasar sementara yakni Stadion Brantas.
Harapannya, pada November 2022 sudah bisa dilakukan pengundian nomor lapak/kios yang akan ditempat para pedagang tersebut.