 |
| Polisi menunjukkan barang bukti milik pelaku penyiksaan monyet di Tasikmalaya, Jawa Barat. (Dok. Humas Polres Tasikmalaya) |
PEWARTA.CO.ID - Anggota DPRD Tasikmalaya yang juga Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tasikmalaya, Ucu Dewi Sayrifah mengaku prihatin atas terjadinya kasus penyiksaan terhadap monyet di wilayahnya.
Ia juga sekaligus mengecam tindakan tersebut, dan meminta pihak kepolisian untuk menghukum berat pelaku sesuai dengan pasal yang disangkakan.
Diberitakan sebelumnya, dua orang warga Tasikmalaya kedapatan melakukan penyiksaan kepada monyet jenis ekor panjang dan Lutung Jawa.
Video penyiksaan monyet itu viral di jejaring sosial Youtube dan mendapat kecaman dari warganet.
Tak lama kemudian jajaran dari Polres Tasikmalaya berhasil meringkus kedua pelaku penyiksaan monyet yang diketahui berinisial I dan AY.
Baca juga: Polres Tasikmalaya Tangkap Pelaku Pengunggah Video Viral Penyiksaan Monyet
Melihat kejadian itu, Ucu lantas mengaitkannya dengan motif yang dilakukan pelaku bisa saja karena faktor desakan ekonomi.
Hal itu mengingat pelaku melakukan penyiksaan setelah mendapat iming-iming imbalan uang.
“Tentunya seseorang melakukan tindakan ini ada alasannya. Bila tidak ada latar belakangnya mungkin tidak. Bisa jadi karena pengangguran gak ada kerjaan atau faktor ekonomi. Maka dari itu pemerintah daerah pelu adanya trobosan untuk membuat masyarakat produktif,” kata Ucu kepada Pewarta Jabar, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Pemuda Asal Sukaraja Tasikmalaya Bacok Teman Sekampung Gegara Tersinggung Lirik Lagu Ini
Sementara itu, berdasarkan laporan BKSDA Wilayah 6 Tasikmalaya, kondisi monyet dan lutung tersebut kini telah mendapat perawatan di rumah aman hewan guna menjalani pemulihan kesehatan.
Kepala Seksi BKSDA Wilayah 6 Tasikmalaya Tatan Rustandi mengungkapkan, kondisi lutung tidak terlalu mengalami gangguan kesehatan berarti. Namun monyet yang justru mengalami luka serius pada bagian wajah.
“Kondisinya monyet sama lutung lagi direhabilitasi di lembaga kami. Kalau monyet ada luka di wajahnya tapi nggak tahu penyebabnya apa. Biarkan penyidik yang dalami,” ungkap Tatan.