Atau pernahkah menganalisa siapa yang menciptakan Sempol pertama kali?
Memang tak terlalu penting, tetapi tidak ada salahnya juga untuk mencari tahu tentang bagaimana jajanan yang khas dengan tusuk bambu berukuran panjang itu bisa populer seperti sekarang.
Asal-usul Sempol
Sempol Malang mulai populer pada awal 2015-an di kalangan pelajar. Pasalnya, kuliner murah meriah ini biasa dijajakan pedagang di area sekolah sampai kampus-kampus yang ada di kota dingin itu.
Baca juga: Inspiratif, Kisah Sukses Mongki Roti Hingga Rambah Beberapa Kota
Baca juga: 3 Kuliner Legendaris Asli Tulungagung Ini Wajib Kamu Coba!
Makanan berbahan dasar tepung dengan campuran daging ayam itu disajikan dengan cara yang unik, yakni tusuknya yang panjang dan sedikit lebih tebal dibanding sate.
Perlahan tapi pasti, Sempol mulai merambah ke wilayah Banyuwangi, lalu diikuti kota-kota lain di Jawa Timur.
Melihat fenomena popularitas Sempol yang lambat laun semakin digandrungi pecinta jajanan tradisional, ternyata banyak di antara penjual yang masih belum mengetahui sejarah Sempol itu sendiri.
Melalui berbagai literatur dan referensi, akhirnya redaksi Pewarta mengetahui sejarah Sempol, bahkan siapa yang menciptakan Sempol pertama kali.
Pencipta Sempol pertama kali
Ternyata, Sempol pertama kali dibuat oleh salah satu pedagang yang akrab disapa Cak Man.
Cak Man biasa menjual Sempol dagangannya di sekitar pintu gerbang Brawijaya Smart School (BSS) Kota Malang.
Kemunculan Sempol berawal dari inovasi Cak Man yang ingin membuat jajanan unik, lain daripada yang lain.
Sekitar tahun 2014, Cak Man mulai terpikir untuk membuat cilok yang dikepal seperti mendol (makanan khas Malang lainnya), kemudian digoreng setelah dicelup adonan telur yang sudah dikocok. Cara penyajiannya cukup mudah, sempol disantap dengan saos sambal layaknya cilok. Namun aroma telur dan daging ayam lebih kentara dibanding cilok.
Sementara itu, untuk resep cara membuat Sempol selengkapnya bisa baca di situs abdulrahman.web.id.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Terang Bulan Lembut dan Bersarang
Baca juga: Kuliner Khas Aceh Paling Enak yang Wajib Dicoba!
Awalnya, cak Man hanya iseng dalam membuat Sempol. Demikian pula dengan penamaannya, yang ternyata diambil dari nama desa tempat cak Man berasal, yakni Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Setelah merasa yakin dengan kuliner temuannya itu, kemudian ia bawa untuk dijajakan ke kota. Tak dinyana, ternyata kemudian banyak yang menyukai Sempol, meski di awal-awal ia mengaku kesulitan dalam menjualnya.
Sempol mulai digemari warga Malang sejak tahun 2015-an, hingga akhirnya menyebar di kota-kota lain di Jawa Timur. |
Lambat laun ia mulai memiliki pelanggan. Setelah melihat ramainya minat pembeli akhirnya banyak pedagang lain yang latah ikut membuat dan menjualnya.
Tak butuh waktu lama popularitas Sempol kemudian melejit. Sampai hari ini malah semakin banyak pedagang yang menjual Sempol. Keberadaannya juga mudah ditemui di sudut-sudut Kota Malang. Bahkan, kota-kota lain juga mulai bertebaran penjual Sempol, meski di antara sekian banyak pedagang itu kemungkinan besar juga belum mengetahui sejarah Sempol.
Harga jual Sempol juga sangat terjangkau. Makanan sederhana yang rasanya enak ini dihargai 500-1000 rupiah saja per tusuk.