Ilustrasi minum teh. (Dok. Halodoc) |
PEWARTA.CO.ID - Sering kita jumpai di warung, restoran, maupun tempat makan pinggir jalan, kebiasaan meminum teh setelah makan. Biasanya disajikan dalam keadaan panas, hangat, maupun dicampur es batu.
Padahal, menurut ahli hal itu tidak baik, malah cenderung membahayakan kesehatan jika dilakukan terlalu sering.
Meski kandungan kafein teh lebih kecil dibanding kopi, tapi bila dikonsumsi terus menerus maka akan memberikan dampak negatif bagi tubuh.
Hal itu dikatakan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya Ira Purnamasari. Ia menyebut, selain mengandung kafein, teh juga mengandung tanin.
Baca juga: Catat! Ini Penyebab Asam Lambung Naik Menurut dr. Zaidul Akbar
Baca juga: Cara Memutihkan Gigi Menggunakan Baking Soda
Tanin dalam teh bersifat antioksidan dan dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan justru akan mengganggu kesehatan.
Ira menjelaskan, setidaknya ada 3 bahaya minum teh setelah makan.
Dampak pertama yaitu anemia. Hal ini karena tanin yang terkandung dalam teh dapat mengikat zat besi dalam makanan.
Apalagi jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makan, maka secara otomatis akan mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh.
Di mana zat besi dibutuhkan oleh tubuh dalam memproduksi sel darah merah. Pada sel merah ini terdapat hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
"Jadi secara otomatis jika kita mengonsumsi teh secara berlebihan maka akan mengakibatkan anemia yang lebih dikenal penyakit kurang darah, dengan munculnya gejala seperti lesu, lelah, letih, lemah, dan lunglai (5L)," terangnya.
Baca juga: Mau Awet Muda? Batasi Konsumsi Gula Berlebih!
Baca juga: Benarkah Kehujanan Bisa Bikin Sakit? Begini Penjelasan Ilmiahnya!
Kedua, bahaya minum teh setelah makan adalah mengalami gangguan pencernaan.
Ira menyebut, kafein yang terkandung dalam teh dapat meningkatkan asam lambung yang menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan hingga muncul berbagai keluhan, seperti mual, nyeri ulu hati, dan diare jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong.
Bahaya yang lebih mengerikan adalah mengalami GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yakni asam lambung naik hingga kerongkongan yang mengakibatkan dada dan tenggorokan terasa panas dan terbakar.
Bahaya yang ketiga adalah diabetes!
Ira menjelaskan, teh yang dikonsumsi sewajarnya bisa berdampak positif bagi kesehatan. Sebaliknya, jika berlebihan maka menurunkan kesehatan tubuh, seperti yang ia katakan diabetes adalah ancaman nyata secara jangka panjang.
"Akan tapi jika dikonsumsi berlebih ditambah dengan gula dan susu tinggi lemak, maka akan mengakibatkan peningkatan kadar gula darah (diabetes)," tukasnya.