Uniknya, sapi yang dibeli Jokowi telah menarik perhatian publik. Bukan hanya karena bobotnya yang jumbo, tetapi juga penamaannya yang terbilang jenaka.
Sebut saja Slamet, sapi berbobot 1,13 ton yang dibeli Jokowi dari seorang warga bernama Mulyono, peternak asal Suku Tengger Bromo di Desa Ngadas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Sapi Slamet dibeli orang nomor satu RI tersebut seharga Rp 100 juta.
Mulyono merasa haru dan bangga lantaran sapinya dibeli oleh Presiden Jokowi. Dahulu, Mulyono membeli Slamet seharga Rp 15,6 juta.
“Saya sudah merawatnya sejak sapi tersebut berumur enam bulan. Sapi ini sering saya ikutkan kontes sapi sehat dan juga menjuarai kontes,” ujarnya, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Antisipasi PMK, Dosen UMM Sarankan Hewan Ternak Divaksin Sebelum Idul Adha
Mulyono menjelaskan, sebelum dibeli presiden, sapi Slamet telah melalui beberapa pemeriksaan untuk memastikan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Saat hari penyembelihan, sapi Slamet akan disembelih ke panitia kurban di Masjid Al-Akbar, Surabaya, Jatim.
Senada dengan Mulyono, seorang warga lain bernama Ade Arianto (26), merasa senang karena sapi peliharaannya dibeli oleh Jokowi.
“Tahun lalu sapiku masuk nominasi urutan kedua, dan sapi dari Konda terpilih karena beratnya memenuhi kriteria. Dan syukur tahun ini sapi saya terpilih jadi hewan kurban Presiden Jokowi," ucap Ade dilansir dari Kompas, Sabtu (9/7/2022).
Peternak asal Kelurahan Arombu, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), ini menjelaskan, sapi jenis simmental itu laku terjual seharga Rp 110 juta.
Sapi milik Ade yang dinamai Epah tersebut merupakan hasil kawin suntik antara sapi brahman dari Australia yang lokasi peternakannya berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dengan sapi Bali.
Oleh Ade, sapi seberat 1,1 ton itu diberi makan rutin dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Selain itu ia juga rutin melakukan pembersihan kandang untuk menjaga kesehatan ternaknya.
Baca juga: Sapi Kurban Jokowi di Polewali Mandar Dipantau CCTV
Sebab itulah kata Ade, harga jual Epah mencapai ratusan juta rupiah tak lain karena biaya perawatannya yang juga tak murah setiap bulannya.
“Harganya memang sebanding dengan biaya pakannya yaitu dedak yang buat mahal, serta perawatannya,” kata dia.
Sapi berumur 3 tahun 8 bulan itu diserahkan sebagai hewan kurban ke pihak panitia Masjid Raya Nurul Yaqin, Kecamatan Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Sultra.
Selain di Jatim dan Sultra, Presiden Jokowi juga membeli sapi kurban di Sulawesi Barat (Sulbar). Sapi kurban Jokowi di Sulbar dibeli dari Ahmad, seorang peternak di Kabupaten Polewali Mandar.
Sapi milik Ahmad berbobot 1,027 ton. Fino, begitu nama sapi tersebut, kemudian dibeli oleh Jokowi seharga Rp 105 juta untuk keperluan kurban tahun ini.
Ia mengungkapkan, untuk menjaga kualitas kesehatan sapi seberat 1,027 ton itu, dirinya bahkan sampai membelikan pakan dan obat-obatan untuk Fino sampai menjelang hari penyembelihan.
Tak hanya itu, kandang sapi limosin tersebut juga dipasangi kamera CCTV untuk meningkatkan keamanan di lokasi kandang dan memantau segala potensi kejahatan seperti pencurian.
Baca juga: Tak Khawatir PMK, Wali Kota Malang Imbau Masjid Tetap Sembelih Hewan Kurban
Secara keseluruhan, Jokowi berkurban sapi di 34 provinsi di Indonesia pada Idul Adha 1443H/2002 M kali ini. Sapi-sapi yang dibeli Jokowi tersebut memiliki bobot berkisar 800 kilogram hingga di atas 1 ton.
Hal itu diterangkan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam keterangan yang diterima Pewarta.
"Adapun masjid yang akan menerima sapi kurban bantuan Bapak Presiden dimaksud, ditetapkan oleh gubernur masing-masing provinsi," terang Hedu , Selasa (5/7/2022).
Selama proses pengecekan, jelas Heru, Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Aspek utama yang di cek untuk memastikan bahwa sapi-sapi tersebut bebas dari paparan PMK.