Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa mayoritas pemilih lebih menjagokan PDI-P jika pemilu legislatif (pileg) digelar saat ini.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan, sebanyak 24,1 persen responden memilih partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu sebagai pilihan favorit di banding partai lainnya.
"Pada partai politik, sampai dengan saat periode dilakukan (survei), PDI-P masih menjadi pilihan tertinggi publik," kata Yunarto Wijaya seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Yunarto menambahkan, setelah PDI-P, posisi kedua disusul Partai Gerindra dengan perolehan 13,8 persen suara.
Adapun di urutan ketiga adalah Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 8,3 persen.
"PDI-P, Gerindra, Golkar, PKB dan Demokrat sebagai lima partai teratas pilihan publik," ungkapnya.
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempati posisi keenam dengan raihan 7 persen. Dilanjutkan NasDem di posisi tujuh dengan 5,3 persen suara.
Posisi delapan ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,7 persen. Posisi sembilan ada Partai Amanat Nasional (PAN) 2 persen.
Sedangkan PPP, PAN, dan Perindo secara berurutan menduduki urutan delapan, sembilan, dan sepuluh.
Berada tipis satu level setelah Perindo ada PSI yang berada di urutan 11 hasil survei Charta Politika.
Berikut ini daftar urutan survei Charta Politika terkait elektabilitas partai politik (parpol) mengenai potensinya menang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) jika digelar saat ini.
Hasil Survei Charta Politika
1. PDI Perjuangan 24,1 persen
2. Gerindra 13,8 persen
3. Golkar 11,3 persen
4. PKB 8,3 persen
5. Demokrat 7,2 persen
6. PKS 7 persen
7. Nasdem 5,3 persen
8. PPP 2,7 persen
9. PAN 2 persen
10. Perindo 1,3 persen
11. PSI 0,6 persen
12. Hanura 0,4 persen
13. Gelora 0,3 persen
14. Partai Ummat 0,1 persen
15. PKPI 0,1 persen
16. PBB 0,1 persen
Untuk diketahui, Charta Politika melakukan survei pada rentang waktu 25 Mei hingga 2 Juni 2022 menggunakan metode wawancara langsung secara tatap muka dengan sistem kuesioner terstruktur.
Survei Charta Politika tersebut melibatkan sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Metodologi survei yang dilakukan Charta Politika dilakukan secara acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
***