Orang yang memiliki porsi tidur yang kurang, dikatakan dapat mengalami sejumlah masalah kesehatan.
Namun, benarkah demikian? Mari simak faktanya!
Beberapa hal negatif bagi orang yang sering begadang memang tak perlu dijelaskan lagi. Pasalnya, ada ketentuan tentang standar normal jam istirahat bagi tubuh dan otak.
Terlalu sering begadang juga bukan menyoal tentang gangguan kesehatan fisik, tetapi cara kerja otak juga akan menurun. Misalnya kelelahan, masalah mental, stroke, hingga yang paling mengkhawatirkan dapat memicu kematian mendadak.
Ada banyak faktor yang menyebabkan orang begadang. Biasanya anak muda yang hobi terjaga hingga larut malam menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas berlebihan, seperti menonton serial favoritnya secara maraton. Atau juga bisa hanya sebatas scrolling media sosialnya.
Dikutip dari Very Well Health, berbagai risiko kesehatan memang sangat berpotensi dialami orang yang sering begadang. Bahkan disebutkan dapat menyebabkan kematian dini akibat tubuh terlalu lelah.
Contoh yang dimaksud bisa saat berkendara dalam keadaan lelah, maka berisiko mengalami kecelakaan, cedera, atau gangguan kesehatan lainnya.
Dalam jangka pendek, efek begadang berpengaruh pada mood dan konsentrasi. Orang yang begadang yang merasakan kebahagiaan bias. Artinya, lebih banyak merasa resahnya dari nyamannya.
Sementara untuk jangka panjangnya, efek sering begadang dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius, termasuk peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Pada awalnya, dampak begadang memang tidak terlalu terasa. Namun lambat lain beberapa keluhan akan mulai muncul, diantaranya sakit kepala, kelelahan, mudah marah, mudah sedih, sulit berkonsentrasi, reaksi fisik melambat, dan mudah gugup pada situasi tertentu.
Bahkan, jika kualitas tidur berkurang, atau misal sampai tidak tidur selama beberapa hari, maka gejala yang lebih parah dari itu turut mengintai, termasuk gangguan psikologis dan halusinasi.
Meski tidak harus sesuai yang dianjurkan, namun mengistirahatkan tubuh penting dilakukan. Karena kurangnya jam tidur secara kronis memang dapat menyebabkan kematian!
Hal ini dapat terjadi pada gangguan yang sangat jarang, seperti insomnia familial yang fatal atau insomnia fatal sporadis.
Gangguan tidur bisa jadi akar masalah
Jangan kira gangguan kesehatan hanya mengancam orang yang sering begadang. Namun bagi orang yang tidak memiliki kualitas tidur yang baik pun sama.
Dijelaskan jika orang yang meskipun tidur namun tidak sepenuh mampu mengistirahatkan otak dan fisiknya juga berisiko mengalami gangguan kesehatan.
Misalnya:
- Tidur yang terganggu karena adanya gangguan tidur seperti sleep apnea atau sindrom kaki gelisah yang membuat istirahat kita tidak nyenyak.
- Pembatasan tidur yang terjadi ketika kita tidak punya waktu untuk tidur, mengalami insomnia, atau tidak bisa tidur karena masalah seperti nyeri fisik.
Padahal, tidur adalah cara terbaik bagi tubuh untuk masa pemulihan energi, melepaskan racun, dan mengurangi ketegangan otot yang sudah bekerja selama seharian.
Porsi Jam Tidur yang Disarankan
Bagi orang dewasa, setidaknya dapat memiliki waktu tidur ideal selama 7-9 jam setiap harinya. Sedangkan untuk anak-anak bisa sedikit lebih lama dari itu secara akumulatif.
Kebiasaan bergadang yang dipelihara akan menyebabkan konsekuensi biologis dan memengaruhi banyak aspek tubuh, pikiran, dan suasana hati.
Kebiasaan begadang juga dapat menyebabkan konsekuensi biologis, mempengaruhi kinerja aspek tubuh, pikiran, produktivitas, bahkan soal permasalahan hati.
Jadi pada intinya, tidak satupun pernyataan yang mengatakan sering begadang itu baik ya!
Terkecuali, jika memang diharuskan begadang karena pekerjaan, menonton sesuatu, atau melakukan kegiatan lain. Tapi ingat, boleh bukan berarti sering.
Artinya, masih ada toleransi sesekali untuk melakukan begadang. Meski begitu, tubuh tetap harus disuplai cairan yang cukup selama terjaga sampai larut malam.
Tonton juga video motion graphic tentang efek buruk begadang bagi kesehatan berikut ini.
***