GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Wapres Ma'ruf Amin Dukung Percepatan Pembangunan Sejuta Rumah

Wapres Ma'ruf Amin Dukung Percepatan Pembangunan Sejuta Rumah
Wapres Ma'ruf Amin saat bertemu perwakilan dari Kementerian PUPR dan DPP REI, Selasa (24/5).(Dok: Kementerian PUPR)

PEWARTA.CO.ID - Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, angka backlog kepemilikan rumah mencapai 12,75 juta. Karenanya pemerintah turut mendukung program percepatan pembangunan sejuta rumah.

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah mendukung percepatan pembangunan rumah, selain agar bisa mengurangi backlog juga karena program tersebut memiliki multiplier effect.

Wapres menyebut manfaat program pembangunan rumah ini akan berdampak ke banyak bisnis terkait, sehingga diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat.

"Termasuk usaha masyarakat, seperti gorden, bata, dan pasir,” ungkap wapres ketika menerima Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI), di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, Selasa (24/05/2022) lalu.

Meski sempat didera badai pandemi, namun sektor properti masih menunjukkan tren positif dibanding sektor bisnis lainnya. Untuk itu Wapres Ma'ruf Amin minta program pembangunan sejuta rumah harus dimaksimalkan.

“Pemerintah mendorong pembangunan satu juta rumah, hanya memang di pandemi ada penurunan tahun 2020-2021, tetapi masih positif dibanding sektor lain, ini harus didorong terus,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) DPP REI, Totok Lusida mengungkapkan, saat ini sektor perumahan masih menunjukan meskipun grafiknya mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

“Program sejuta rumah yang sedang berjalan dan on the right tract, peningkatan selama pandemi sedikit melambat, tapi selama pandemi salah satu bidang usaha yang masih positif adalah di bidang properti, termasuk di bidang perumahan masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkap Totok.

Totok menambahkan, saat ini DPP REI tengah mendorong program yang dirasa dapat memudahkan masyarakat, khususnya para pekerja untuk mendapatkan perumahan yang layak huni. Salah satunya dengan konsep menyewa apartemen yang lambat-laun akan bisa dimiliki setelah jangka tertentu (rent to own).

“Untuk apartemen kami sampaikan ada program rent to own, bukan masalah kejenuhan market, tapi kemampuan masyarakat untuk memililiki apartemen karena nilai bangunannya cukup mahal, sehingga dengan program ini menyewa dulu untuk memiliki kemudian,” terangnya.

(hdk/rwn)
***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter