GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Penjualan Properti Hunian Triwulan Pertama 2022 Masih Rendah

Penjualan Properti Hunian Triwulan Pertama 2022 Masih Lesu
Ilustrasi properti residensial

PEWARTA.CO.ID - Kendati mengalami pertumbuhan, namun angka penjualan properti residensial pada Triwulan I-2022 masih tergolong rendah.

Berdasarkan hasil Survey Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia, didapati data belum optimalnya tren penjualan properti di tiga bulan bulan pertama tahun 2022.

Data tersebut dihimpun dari sampel developer yang tersebar di 18 kota di Indonesia.

Meski mengalami kontraksi, jika merujuk pada laporan SHPR tersebut, diketahui penjualan properti residensial primer pada Triwulan I-2022 secara tahunan justru terpantau membaik dibanding periode sebelumnya.

Penjualan hunian mengalami kontraksi sebesar -10,11 persen secara year on year (yoy), angka itu lebih baik dari kontraksi -11,60 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Grafik pertumbuhan penjualan properti di Triwulan I-2022 disebabkan oleh membaiknya penjualan rumah tipe besar dan kecil.

Pada rumah tipe besar penjualannya tumbuh sebesar 4,01 persen (yoy) dan penjualan tipe rumah kecil -8,27 persen (yoy) yang sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -23,79 persen (yoy).

Sementara itu, penjualan tipe rumah menengah pada Triwulan I-2022 tercatat sebesar -18,28 persen (yoy), atau mengalami penurunan dibandingkan Triwulan IV-2021.

Faktor Lesunya Penjualan Properti Residensial


Dalam survei tersebut responden turut menyampaikan faktor penyebab belum optimalnya penjualan properti residensial primer, seperti kenaikan harga bahan bangunan 22,14 persen, masalah perizinan atau birokrasi 14,40 persen, suku bunga KPR 11,70 persen, proporsi uang muka tinggi dalam pengajuan KPR 12,33 persen, dan perpajakan 8,62 persen.

Meski demikian, perbaikan pertumbuhan penjualan secara tahunan pada Triwulan I-2022 didorong oleh meningkatnya penjualan secara triwulanan.

Di mana tercatat tumbuh meningkat sebesar 1,38 persen (qtq), lebih besar dari triwulan sebelumnya sebesar 0,26 persen (qtq).

Pemicunya yakni peningkatan penjualan pada rumah tipe kecil 14,88 persen (qtq) dan menengah 6,52 persen (qtq).

Sementara itu, penjualan rumah tipe besar terpantau mengalami penurunan sebesar -20,1 persen (qtq).

(ag/nhd)
***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter