PEWARTA.CO.ID - Sejumlah tokoh dunia khususnya dalam bidang bisnis akan mengunjungi Indonesia pada November 2022 nanti. Di antara para tokoh bisnis utama itu terdapat nama Elon Musk dan Bill Gates.
Mereka direncanakan akan hadir dalam gelaran B20 Summit yang digelar Bali.
Chair of B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, para tokoh bisnis dunia tersebut telah menyatakan keinginannya untuk hadir.
"Saya ingin berbagi (informasi soal) beberapa orang yang bergabung dengan B20. Terbaru adalah Tuan Elon Musk dari AS telah setuju untuk bergabung dengan kami untuk B20," ungkapnya saat menggelar forum daring bertajuk B20 Indonesia Business and Investment Forum, Selasa (24/5/2022).
Shinta menyebut, para tokoh bisnis dunia seperti Elon Musk dan Bill Gates merasa tertarik untuk ikut berdiskusi dalam B20, meski kondisi dunia tengah dilanda beragam tantangan, termasuk kondisi geopolitik dan peperangan yang belum juga usai.
Dari diskusi itu, lanjut Shinta, diharapkan mampu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih komprehensif untuk masa depan perekonomian global.
"Jadi kami ingin membawa sebanyak mungkin pemimpin global. Apa pun konflik yang terjadi di tingkat politik pemerintah, bisnis akan tetap berjalan dan mereka semua berkomitmen untuk datang ke Bali pada November," terangnya.
Shinta menyebut ada banyak pebisnis top dunia yang berasal dari sekitar 40 negara dan 15 industri yang menghadiri agenda B20 nanti. Sedikitnya 2.000 orang telah melakukan registrasi demi bisa hadir di acara itu.
Selaras dengan G20, pembahasan B20 juga melingkupi tiga isu utama, yakni kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi hijau.
Salah satu bahan diskusi yang akan dibicarakan adalah upaya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dijelaskan Shinta, upaya yang ingin dicapai melalui kegiatan itu adalah membantu pelaku usaha kecil agar bisa bertransformasi menjadi perusahaan yang besar bersama produk yang mereka ciptakan.
Pemberdayaan yang dimaksud, lanjutnya, para pelaku UMKM akan lebih dikenalkan pada model kerja memenuhi lima aspek utama, yaitu digitalisasi, kapabilitas, pendanaan, dukungan teknis, serta berbagi kebijakan dan pengetahuan.
"Kami juga membahas model kemitraan KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha) untuk pembentukan hub produksi vaksin (untuk mengatasi pandemi masa depan)," pungkasnya.
(ard/nvi)