Chancers nama online pria itu, ia dilaporkan istri pencipta aset kripto Terra Luna setelah mengetuk pintu rumahnya yang ada di Korea Selatan.
Chancers melaku aksi itu demi menemui Do Kwon yang tak lain adalah pencipta Terra Luna untuk meminta pertanggungjawabannya. Chancers mengaku telah rugi sekitar Rp 35 miliar dalam waktu sekejap.
"Aku merasa akan mati. Aku kehilangan begitu banyak uang hanya dalam jangka waktu pendek. Sekitar USD 2,4 juta (Rp 35 miliar) dari uang kripto kepunyaanku lenyap," ungkapnya dikutip dari detikinet, Rabu (25/5/2022).
Seperti diberitakan, Terra Luna baru saja mengalami kejatuhan nilai secara luar biasa. Beberapa waktu lalu harganya sempat menyentuh angka USD 119, tapi kini nilainya nyaris nol. Tepatnya pada 9 Mei lalu, nilai Terra Luna anjlok 99% hanya dalam 2 hari saja.
Chancers mengaku sangat terpukul setelah rugi banyak uang di Terra Luna. Ia mulai bermain mata uang digital tersebut sejak 2017 silam, dan bisa dibilang menjadi kaya dalam periode 5 tahun belakangan.
"Di Korea ini aku berada di kategori 1% soal keuangan. Namun karena nilai kripto ambrol, kini aku berada dalam masalah," ujarnya.
Chancers menyebut, ia telah mengeluarkan uang sekitar USD 800 ribu untuk membeli token Terra Luna. Sedikitpun tidak terpikirkan jika harga Terra Luna dapat anjlok sedalam ini, bahkan hampir tidak ada harganya lagi.
Terra Lunna diciptakan oleh pria asal Korea Selatan bernama Do Kwon. Akibat anjloknya angka Terra Luna di pasar kripto, sontak mengundang kemarahan para investor. Termasuk Chancers yang sampai merasa frustasi mencari cara untuk menemui Do Kwon.
Komunikasi yang tak kunjung dibalas yang akhirnya membuat Chancers melakukan aksi nekat dengan mendatangi rumah bos Terra Luna itu. Setelah mencari informasi melalui internet, akhirnya ia menemukan data tentang tempat tinggal pria berusia 30 tahun itu.
"Aku ingin bertanya padanya tentang rencananya soal Terra Luna. Aku rugi besar dan ingin berbicara langsung padanya," akunya.
Kemudian Chancers pergi ke Kota Seoul. Setelah menemukan rumah Do Kwon, dengan berani ia mengetuk pintu rumah tersebut bahkan sambil menyiarkan langsung secara online. Namun apa dikata, bukannya bertemu Do Kwon, Chancers hanya ditemui istri pencipta Terra Luna.
Kekecewaan semakin mendalam tatkala mengetahui kabar jika Do Kwon tidak sedang berada di rumahnya.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Gagal menemui Do Kwon, Chancers malah ditangkap polisi setelah dilaporkan oleh istri pencipta Terra Luna. Media setempat sempat merekam saat Chancers digelandang polisi dan diinterogasi.
"Aku tidak menerobos properti (rumah) Do Kwon. Namun menurut aturan hukum Korea, ternyata ilegal meski hanya datang ke sana dan mencoba bicara. Aku tak tahu itu," kata Chancers.
Chancers meyakini hidupnya akan semakin sulit setelah berurusan dengan pihak berwenang.
"Sangat berat. Aku kehilangan banyak uang dan sekarang malah diselidiki polisi. Aku sebenarnya PNS, tapi mungkin tak bisa bekerja lagi karena ini," keluhnya.
Chancers sebenarnya hanya ingin meminta kejelasan atas nasib uangnya yang diinvestasikan ke Terra Luna. Chancers menilai bisnis Do Kwon adalah proyek yang gagal. Bukan hanya dia, bahkan dialami oleh hampir 250 ribu investor lainnya.
Investigasi oleh Pihak Berwajib
Kantor Kejaksaan Distrik Seoul Selatan mengatakan, mereka telah melakukan investigasi kepada Terraform Labs, yakni organisasi yang berperan terhadap proyek stablecoin Terra yang dipimpin oleh Do Kwon.
Hal tersebut diumumkan sehari setelah lima orang investor kripto asal Korea resmi melayangkan gugatan kepada Do Kwon dan co-founder Terraform Labs yakni Daniel Shin.
Gugatan dilayangkan kepada keduanya atas dugaan penipuan dan pelanggaran regulasi keuangan sesuai hukum di Korea Selatan.
Menurut laporan, total kerugian dari kelima investor itu mencapai 1,4 miliar won (Rp 16,1miliar).
(bga/nvi)