 |
| Ibadah haji |
Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gresik, Sahid membenarkan kabar mundurnya 11 CJH tersebut lantaran disebabkan oleh beberapa faktor.
Sahid menjelaskan, mayoritas alasan didominasi soal faktor usia CJH. Misanya, terdapat pasangan calon jamaah yang nama istrinya masuk ke dalam daftar berangkat namun suaminya tidak.
"Ada 11 jemaah (CJH) yang tidak berangkat, memilih mengundurkan diri. Mayoritas yang tidak berangkat, karena istrinya masuk list (daftar) jemaah yang berangkat, tapi suaminya tidak. Terkait faktor usia," ungkapnya, Sabtu (21/5/2022).
Selain itu lanjutnya, sejak layanan ibadah haji dihentikan sementara imbas pandemi Covid-19, Pemerintah Arab Saudi telah memberlakukan aturan baru mengenai batas usia CJH yakni maksimal 65 tahun.
"Rata-rata kebanyakan itu kan usia suami lebih tua, jadi istri masuk list tapi suaminya tidak. Maka istri memilih tidak jadi berangkat," tuturnya.
Meski secara jumlah kuota dapat bertambah pasca mundurnya 11 orang CJH tersebut, namun Sahid mengatakan tidak serta-merta slotnya dapat diisi CJH dari Gresik pula.
"Bisa saja porsi itu bakal diisi oleh jemaah dari daerah lain," terangnya.
Hal itu dikarenakan, kata Sahid, proses pergantian slot dilakukan langsung oleh Kanwil Kemenag Jawa Timur. Sehingga penentuannya mengacu berdasarkan nomor urut CJH sewaktu mendaftar pertama kali.
"Bisa saja nanti dari sesama jemaah asal Gresik, bisa juga tidak. Bahkan, bisa juga dimungkinkan nanti lebih dari 11 orang, bila memang jemaah asal Gresik yang masuk dalam daftar cadangan memiliki nomor urut lebih awal dari daerah lain," jelasnya.
Sedianya tahun ini CJH asal Gresik yang menunaikan ibadah berjumlah 1.042 orang. Namun karena 11 calon jamaah haji telah dinyatakan mundur maka yang bisa dipastikan berangkat ke tanah suci tahun ini berjumlah 1.031 orang CJH.
(sfy/knd)