Bahkan Anggara menyebut Anies memperlakukan Persija layaknya anak kos yang hanya menumpang di stadion baru kebanggaan warga Jakarta itu.
"Saya rasa ini sangat tidak bisa diterima. Berdirinya di atas tanah Jakarta, dibayar pakai uang pajak masyarakat Jakarta tetapi tim kebanggaan Jakarta tidak diutamakan," ucapnya.
Kritik itu disampaikannya melalui keterangan tertulis pada Kamis (14/4/2022).
Anggara mempersoalkan sikap Gubernur DKI Jakarta yang menomorduakan klub kebanggaan Jakarta itu. Karena menurutnya, Anies sering menyinggung bahwa pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) digadang akan menjadi rumah bagi klub berjuluk Macan Kemayoran itu.
"Bagaimanapun ini jadi laga pertama dalam sejarah JIS. Sejak awal Pak Anies selalu mengatakan JIS dibangun untuk Persija dan Jakmania, tetapi ternyata bukan mereka yang pertama merasakan bermain di sana," terangnya.
"Kalau memang komitmennya JIS untuk Persija dan Jakmania, disahkan dulu stadion ini jadi kandang kita, bikin dulu kantor sekretariat The Jack, hiasi stadion dengan atribut Persija, (kondisi ini bagi Persija) seperti dianggap anak kos, bukan tuan rumah," tegasnya.
Sindiran politisi PSI itu terkait penggunaan JIS untuk menggelar laga uji coba dengan melibatkan tim dari luar negeri seperti Atletico Madrid U-18, Barcelona U-18, Indonesia U-20, dan Bali United U-18.
"Stadion JIS itu sejarahnya adalah pengganti kandang Persija di Stadion Lebak Bulus yang dialihfungsikan untuk Depo MRT, jadi sudah sewajarnya saya pribadi pun sebagai salah satu fans fanatik Persija merasa marah ketika Persija tidak diprioritaskan di rumahnya sendiri," lanjut Anggara.
Anggara menambahkan, Pemerintah DKI semestinya memberi kesan agar Persija bisa merasa memiliki atas stadion JIS. Sehingga bagi tim manapun yang datang ke JIS dapat juga merasa layaknya datang ke markas kebanggaan Persija, bukan sebaliknya.
(nvi/by)