Aparat telah menyiapkan sejumlah skenario untuk proses pengamanan, termasuk tempat yang menjadi moda transportasi masyarakat turut mendapat pengawasan untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Meskipun aksi demo mahasiswa 11 April akan berpusat di depan Istana Negara, namun pengamanan sudah dilakukan sejak dari perbatasan dari wilayah Barat Jakarta, di mana berbatasan langsung dengan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu turut memberikan imbauannya agar masyarakat yang tida berkepentingan untuk tidak turut serta turun ke jalan. Termasuk imbauan kepada para pelajar di level sekolah menengah agar menghindari kerumunan demo.
"Kami berharap dan mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat terutama adik-adik mahasiswa dan anak-anak kami yang masih duduk di bangku SMP ataupun SMA hendaknya hindari ikut-ikutan demo dengan cara turun ke jalan dan arak-arakan," imbaunya dikutip dari detikNews, Senin (11/4/2022).
Hal itu bukan tanpa alasan, pihaknya mengkhawatirkan adanya penumpang gelap yang coba memanfaatkan situasi demi kepentingan segelintir kelompok. Termasuk potensi penyebaran berita hoaks yang bertujuan mengarahkan massa untuk berlaku anarkis.
Dari jajaran Polres Tangerang Selatan kata Sarly, pihaknya menurunkan sebanyak 250 personel kepolisian untuk disiagakan di beberapa titik.
Setidaknya ada 8 titik yang diamankan termasuk di antaranya stasiun KRL yang notabene menghubungkan Tangerang Selatan dengan Jakarta.
"Ada 8 titik perbatasan yang disekat beserta tujuh stasiun KRL," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Komarudin yang melarang siswa sekolah menengah untuk ikut dalam aksi tersebut, mengingat demo 11 April merupakan aksi yang dikhususkan hanya untuk kalangan mahasiswa saja.
Dalam pernyataannya Kombes Komarudin menegaskan, menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara, namun demikian harus dilakukan secara tertib dan aman. Jika nantinya ditemukan adanya provokasi dari oknum yang tak bertanggung jawab, maka polisi tak segan untuk menindak tegas.
Begitu juga yang disampaikan Kapolresta Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho yang mengerahkan personelnya untuk melakukan pengawasan di wilayah hukumnya.
Zain menjelaskan, sejumlah titik yang menjadi prioritas pengamanan mulai dari gerbang tol sampai area perbatasan yang terhubung di daerah lain. Salah satu upaya yang dilakukan petugas nantinya seperti mengecek kendaraan yang akan masuk tol.
Dari jajaran Polresta Tangerang ditambah BKO Brimobda Polda Banten nantinya akan menerjunkan total 402 personel, dengan rincian 302 personel dari Polresta Tangerang dan 100 personel dari BKO Brimobda Polda Banten.
(wyd/agr)