GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Pemkot Depok Nyatakan Daerahnya Darurat Sampah

Pemkot Depok Nyatakan Daerahnya Darurat Sampah
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono

PEWARTA.CO.ID - Pemerintah Kota Depok menyatakan daerahnya tengah berada di fase darurat sampah. Hal ini seiring terus bertambahnya volume sampah di kawasan tersebut.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, pihaknya menyoroti permasalahan sampah di daerahnya yang kian hari semakin meningkat.

"Ini sebenarnya darurat sampah di Depok. Masyarakat (diharapkan) bisa memilah sampah di masing-masing RT dan RW," ujarnya di hadapan awak media, Kamis (14/4/2022).

Berdasarkan laporan, jumlah sampah di Depok per harinya mampu mencapai 1.000 ton. Jumlah ini menurut Imam, telah memunculkan kekhawatiran bagi Pemkot Depok.

"Pertama pengawasan di hulu, komunitas sampah (dapat) bekerja secara baik sehingga mengurangi volume sampah yang ada di Depok. Sekarang 1.000 ton per hari mudah-mudahan dengan memilah bisa menjadi setengahnya," ucapnya dikutip dari detikNews.

Kedepannya, Pemkot Depok akan memfasilitasi warga dengan menyiapkan teknologi di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung. Salah satu metode yang digunakan adalah Refuse Derived Fuel (RDF) atau teknik penanganan sampah dengan mengubahnya menjadi bahan bakar yang tepat guna.

Melalui rencana penerapan metode RDF itu, diharapkan dapat mengurangi tumpukan sampah dengan dimulai dari volume terkecil dan akan ditingkat secara bertahap.

"Rencananya 100 ton per hari dimanfaatkan untuk RDF, mudah-mudahan itu bisa dilakukan. Kalau ini berhasil mudah-mudahan kapasitasnya bisa ditambah, nggak cuma 100 ton per hari, tapi bisa 500 atau mungkin 1.000," kata Imam.

Wawali Depok menambahkan, pemerintah juga akan memperluas TPA Cipayung.

"Perluasan bukan untuk membuang, tapi mengolah sampah. Menaruh mesin di sana dan proses pengolahan sampah," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Depok berencana mengalokasikan pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo Bogor. Namun rencana itu urung terealisasi hingga sekarang.

Padahal, rencana tersebut dijanjikan akan mulai dijalankan pada Februari 2022, di mana Depok mendapat jatah untuk mengalokasikan 350 ton sampah per harinya.

Kendala pengalokasian itu kata Wakil Wali Kota Depok, disebabkan kendala faktor cuaca dan longsor.

"Alasan pertama banyak curah hujan turun dan terjadi longsor. Yang ke sana (pasti) kelihatan, memang benar longsor," pungkasnya.

(wah/bgs)
***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter