Hal tersebut guna menghindari kemungkinan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Reaksi KIPI seringnya muncul usai menerima dosis vaksin. Gejala yang dirasakan biasanya didominasi reaksi lokal atau kategori ringan seperti nyeri di tempat suntikan, bengkak, hingga kemerahan dan pegal.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, dengan reaksi tersebut maka akan membuat rasa tak nyaman saat melakukan perjalanan, sehingga rawan pada keselamatan pengendara atau pemudik.
"Kita mengimbau masyarakat, sekarang kalau kita mau mudik nyaman, jangan divaksin saat mau mudik, ini harus kita sampaikan. Kalau tidak enak badan, terasa pegal, pusing, kan jadi tidak nyaman mudiknya," ucapnya dikutip dari detikHealth, Rabu (13/4/2022).
dr Nadia menambahkan, pihak Kemenkes akan menyediakan ambulan di setiap posko vaksinasi Covid-19 selama arus mudik dan balik nanti. Hal ini sebagai upaya untuk berjaga-jaga jika ada laporan KIPI berat.
Melalui posko vaksinasi itu pula pihaknya mengatakan sebagai upaya terakhir dalam meningkatkan proteksi kepada masyarakat
Karenanya, dr Nadia meminta masyarakat untuk proaktif melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
"Jadi pemberian vaksinasi pada posko vaksinasi sebenarnya adalah sebagai upaya terakhir," terangnya.
Target Program Vaksinasi Covid-19 Pemerintah
Diinformasikan jika pemerintah telah menetapkan target untuk memaksimalkan program vaksinasi Covid-19 secara menyeluruh sampai bulan Juli nanti.
Harapannya, cakupan 70 persen masyarakat telah menerima dosis booster hingga Juli 2022.
Menghimpun data laman resmi Kemenkes, program vaksin dosis pertama dinyatakan selesai. Namun untuk booster jumlahnya masih tertinggal jauh yakni di angka 13,44 persen atau mencakup lebih dari 27 juta orang yang telah disuntik.
(hdr/ad)