Dalam pernyataannya, Jenderal Sigit menegaskan bahwa peran polisi bagi masyarakat adalah memberikan rasa aman, serta menjamin kebebasan setiap warga negara dalam menyampaikan aspirasinya.
"Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi," ucapnya secara tertulis dikutip dari detikNews, Senin (11/4/2022).
Dalam rangka melakukan pengamanan aksi demontrasi, Kapolri memastikan bahwa polisi memegang teguh nilai-nilai demokrasi dan menjunjung tinggi kebebasan HAM bagi setiap warga negara.
Lebih rinci Sigit menyampaikan, Korps Bhayangkara akan bertugas sesuai dengan amanat yang terkandung dalam UUD 1945 maupun Undang Undang soal kebebasan berpendapat dan berekspresi yang merupakan bagian dari HAM, sehingga perlu diberikan upaya perlindungan secara universal.
Jenderal Sigit juga berpesan, agar petugas dapat menjaga kesucian bulan Ramadhan selama bertugas mengamankan aksi demo 11 April tersebut.
"Sebab itu, humanis harus terus dilaksanakan. Apalagi, karena saat ini bulan Ramadhan, kesucian dan kekhusyukan bagi umat muslim yang sedang menjalani puasa tetap harus diperhatikan," tuturnya.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, Jenderal Sigit meminta petugas untuk bekerja sama dengan baik bersama para peserta demo agar kegiatan dapat berjalan lancar tanpa adanya penumpang gelap yang berpotensi menjadi provokator.
Sigit menyebut upaya preventif perlu dilakukan agar tak mengganggu jalannya kegiatan penyampaian aspirasi dari mahasiswa tersebut.
Kapolri juga meyakini bahwa peserta demo merupakan kalangan intelektual yang cerdas, sehingga tak ingin aksinya disusupi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga pesan ini betul-betul tersampaikan dengan jernih tidak ada noise. Dengan begitu, para pengambil keputusan, pemangku kebijakan, (dapat) mendengarkan dengan jelas, kemudian segera bisa ditindaklanjuti pesan tersebut tanpa terganggu oleh noise-noise tersebut," lanjutnya.
Saat disinggung upaya yang akan dilakukan polisi jika menemui adanya penumpang gelap, Kapolri menyebut petugas akan menindak secara tegas bagi siapapun yang mencoba mengambil keuntungan untuk kepentingan segelintir kelompok.
"Kalau sampai terjadi pemicu kemudian terjadi hal yang sifatnya anarkis dan kita harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga sampai tuntas dan itu semuanya akan kita proses. Karena Polri ingin gerakan mahasiswa betul-betul berjalan aman, tertib, dan aspirasinya tersampaikan," tegasnya.
(afd/glh)