Perubahan lokasi demo 11 April diumumkan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) beberapa saat usai Presiden Jokowi mengumumkan tentang kapan Pemilu 2024 dilaksanakan.
Orang nomor satu di Indonesia itu memastikan jika Pemilu tetap akan dilaksanakan sesuai rencana, yaitu 14 Februari 2024.
Pengumuman presiden terjadi sehari jelang aksi demo mahasiswa, sehingga banyak kalangan menyebut aksi demo seolah kehilangan daya dorongnya, mengingat agenda utama mahasiswa adalah memprotes isu penundaan Pemilu yang sempat diwacakan beberapa elit politik.
Baca juga: Edy Rahmayadi Temui Massa Demo Tolak Kenaikan BBM di Depan Kantor Gubernur Sumut
Aksi Demo BEM Seluruh Indonesia
Para demonstran mulai berdatangan ke depan Gedung MPR/DPR/DPD RI yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta sekira pukul 13.46 WIB.
Mayoritas pendemo terlihat membawa spanduk berisi poin protes terkait wacana penundaan Pemilu yang sekaligus usulan perpanjangan periodisasi jabatan presiden.
Adapun poin aspirasi lain yang disampaikan dalam demo 11 April kemarin juga menyinggung soal kelangkaan minyak goreng yang terjadi di pasaran.
Menariknya, dari sekian poin tuntutan pendemo, mahasiswa juga menyinggung gerak cepat aparat saat mengusut kasus Dea OnlyFans, sementara cenderung lambat saat mengusut kasus mafia minyak goreng.
Selama berlangsungnya demo, polisi telah menutup lalu lintas di sepanjang Jalan Gatot Subroto, pengguna jalan turut dialihkan ke jalur lain.
Demo 11 April kemarin sebenarnya merupakan aksi lanjutan, di mana sebelumnya aksi serupa telah digelar pada 28 Maret 2022 lalu. Saat itu BEM SI menyampaikan beberapa tuntutan, seperti menolak wacana penundaan proses pemilihan umum serta amandemen yang mengatur tentang Pemilu, termasuk meminta pemerintah untuk mengkaji ulang Undang Undang IKN.
Sementara, tuntutan kepada pemerintah untuk segera melakukan upaya demi menstabilkan harga bahan pokok juga turut menjadi agenda di dalamnya.
Baca juga: Aksi Demo Sidang SPI Dibubarkan, Warga Mengaku Terganggu
4 Poin Tuntutan Demo 11 April
Sementara pada aksi demo 11 April 2022, massa aksi menyampaikan sejumlah tuntutan. Setidaknya ada 4 poin tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut.
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat, dan bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode (presiden dan pejabat negara).
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga kini belum terjawab.
Baca juga: BEM UI Tuding Luhut Cuma Berani Argumen Soal Big Data
Pimpinan DPR dan Kapolri Temui Massa
Massa yang menggelar aksi 11 April di depan Gedung DPR turut mendapat perhatian sejumlah pihak. Dalam kesempatan itu Pimpinan DPR mulai dari Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel, dan Lodewijk F Paulus, juga disertai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menemui massa.
Massa kemudian menyerahkan secara simbolis replika korek kuping berukuran besar kepada pimpinan DPR.
"Saya ngasih korek kuping besar supaya aspirasi rakyat didengar," ucap salah seorang mahasiswa dari atas mobil komando menggunakan pengeras suara.
Tanggapan Pimpinan DPR
Menanggapi aksi demo mahasiswa itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad berjanji bahwa DPR akan mengawal konstitusi dengan tetap menggelar Pemilu sesuai rencana yakni tahun 2024.
"Paling penting permintaan kawan-kawan untuk DPD RI, MPR RI, tidak melakukan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden," ucap Dasco di depan massa aksi.
(why/ags)