"10 April lalu kita melihat ada peningkatan kasus sebanyak 169 kasus di Jawa Bali, yang artinya ini menyumbang 90 kasus per harinya. Ini yang menjadi kewaspadaan kita ya," ungkap dr Nadia, Selasa (12/4/2022).
Tren kenaikan Covid-19 menjelang momentum libur lebaran itu membuat sejumlah pihak mempertanyakan potensi terjadinya lonjakan usai lebaran. Benarkah demikian?
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengeluarkan pernyataan jika lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia bisa saja terjadi jika didapati munculnya varian baru. Artinya, lonjakan kasus bukan berdasar pada momen tertentu, seperti lebaran misalnya.
"Kita sudah amati sebenarnya penyebab kenaikan paling tinggi itu bukan hari raya, (namun) penyebab paling tinggi adalah (munculnya) varian baru," ucap Menkes dikutip dari detikHealth, Kamis (14/4/2022).
Budi menambahkan, saat ini tidak varian baru dari Covid-19 di Indonesia yang mengkhawatirkan.
Secara eksponensial, beberapa negara di dunia melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19, seperti China dan Amerika misanya.
Kasus Covid-19 di China dan Amerika mengalami peningkatan akibat munculnya 'Son of Omicron' BA.2. Varian ini juga sempat mendominasi kasus di Indonesia pada periode Januari 2022 lalu, namun tidak berdampak pada peningkatan kasus Covid-19.
"Kita juga melihat secara nasional varian Omicron mendominasi varian Covid-19 terutama dengan kita melihat adanya peningkatan proporsi subvarian BA.2," kata dr Siti Nadia Tarmizi.
(lkm/ad)