Wali Kota Malang, Sutiaji. |
Menurutnya, petugas dapat dengan mudah menemukan titik di mana transaksi esek-esek itu dilakukan, seperti keberadaan lokasi hotel misalnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Malang tengah gencar menertibkan wilayahnya dari bisnis prostitusi online.
Jika dulu penertiban dilakukan secara manual, bedanya sekarang telah memanfaatkan aplikasi MiChat karena dianggap lebih efektif.
"Luar biasa. Jadi teman-teman (petugas) ketika masuk di situ (aplikasi), tahu radiusnya. Sehingga melacak itu lebih gampang," ungkapnya, Senin (21/3/2022).
Sutiaji menjelaskan, MiChat memiliki fitur untuk mengetahui titik lokasi pengguna, lengkap dengan radius keberadaannya. Sehingga petugas dapat dengan sigap melakukan penggrebekan secara tepat dan cepat.
Sebelumnya, Sutiaji juga sempat ikut melakukan razia bersama Satpol-PP Kota Malang di dua lokasi berbeda. Hasilnya, didapati belasan pasangan mesum yang terjaring razia.
"Jumat kemarin kan banyak itu (yang terjaring). Ada sekitar 16-an itu untuk Open BO. Titiknya kan bisa kita lihat melalui aplikasi. Dia berada di hotel ini, sudah bisa di deteksi," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Wali Kota Malang sempat menyarankan kepada Lurah dan Camat untuk memasang aplikasi MiChat pada ponselnya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemantauan wilayahnya masing-masing.
Setelah melihat manfaatnya yang ternyata positif, kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang untuk juga melakukan hal yang sama.
"Satpol-PP sudah bilang ke PHRI untuk mengawasi mobilitas orang, dan ternyata di hotel SOP-nya sudah dilakukan. In sha Allah hotel berbintang tidak melakukan itu (bisnis Open BO)," tandasnya.
(rkh/agt)