Melihat kondisi itu, destinasi wisata keluarga Sumber Krabyakan harus ditutup untuk sementara waktu.
Aktifitas di sekitar tempat wisata menjadi lumpuh akibat kejadian itu. Termasuk pedagang yang memiliki lapak warung terpaksa berhenti berjualan untuk saat ini.
Bahkan sampai hari ini beberapa titik masih tertimbun sisa masterial longsoran.
Pengelola wisata Sumber Krabyakan, Abdul Ghoni mengaku, pada saat kejadian dirinya ada di lokasi. Menurut pengakuannya, ladang persawahan milik warga juga ikut terkena dampak longsor.
"Sampai saat ini masih mengucur (air bercampur lumpur), wisata tutup tidak tahu sampai kapan," ungkapnya dilansir media lokal Malang, Seru.co.id, Sabtu (13/3/2022).
Abdul Ghoni menambahkan, wisata Sumber Krabyakan baru akan dibuka ketika kondisinya telah pulih. Dan dengan terpaksa kini aktivitas harus terhenti untuk sementara waktu.
Tempat wisata Sumber Krabyakan, Lawang, Malang, berada di lahan milik Perhutani, yang saat ini diolah atau dikelola warga melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Ghoni belum mengetahui pasti total kerugian yang dialami, namun akibat longsor tersebut sejumlah ikan ikut terbawa arus dan kondisi kolam penuh dengan tumpukan lumpur pekat.
Di sisi lain, seorang warga setempat mengaku sudah terjadi dua kali longsor susulan pasca kejadian yang pertama. Warga sekitar juga memperkirakan akan adanya longsor susulan kembali. Sehingga alasan itulah yang menyebabkan pembersihan material lumpur dan upaya perbaikan tempat wisata urung dilakukan.
Sebelumnya diberitakan telah terjadi bencana longsor di wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Lawang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasuruan. Jaraknya sekitar 23 kilometer dari pusat Kota Malang, atau bisa ditempuh dengan durasi 60 menit menggunakan mobil.
(ben/ihk)