Ambivert adalah perpaduan antara kepribadian Introvert dengan kepribadian Ekstrovert. Atau dengan kata lain Ambivert merupakan kombinasi dari dua kepribadian tersebut. Menarik untuk diketahui bukan?
Dimulai dengan membahas yang paling mendasar dulu, tentu saja dengan mengenal karakteristik dari Introvert dan Ekstrovert, di mana dua kepribadian itu memiliki dua sifat yang kontradiktif, namun dipercaya sebagi landasan yang akhirnya membentuk Ambivert tadi.
Baca juga: Ciri-ciri Karyawan Berkepribadian Ambivert, Pimpinan Wajib Tahu!
Baca juga: Tips Memilih Desain Interior yang Cocok untuk Jiwa Introvert
Dalam pemahaman sederhana, orang yang berkepribadian Introvert dikenal sebagai sosok yang cenderung suka dengan hal-hal yang bersifat tenang, damai, dan menjadikan privasi sebagai prioritas. Sedangkan Ekstrovert justru lebih suka bersosialisasi dengan banyak orang. Itulah mengapa sifat keduanya dikatakan kontradiktif, alias berlawanan.
Maka pastinya seru untuk mengetahui lebih rinci mengenai Ambivert, yang di klaim merupakan perpaduan dari kontradiksi dua sifat berbeda tersebut.
Sifat Kepribadian Introvert
Kepribadian Introvert sering disalahartikan untuk menggambarkan sosok yang pemalu. Padahal bukan demikian makna pemahamannya.
Jika mengacu pada penjelasan pakar psikologis, pemalu termasuk salah satu gangguan mental, yang termasuk gangguan kecemasan sosial. Seseorang yang pemalu sering merasa cemas, khawatir berlebih, dan selalu menunjukkan sikap resah pada situasi tertentu, seperti berbicara di muka umum misalnya.
Ilustrasi Kepribadian Introvert |
Beda halnya dengan Introvert, yang justru akan merasa memiliki kekuatan jika diberi kesempatan untuk 'memamerkan' kemampuannya di hadapan orang banyak.
Tetapi mereka yang berkepribadian Introvert akan lebih mudah terkuras energinya jika harus berhadapan dengan banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Baca juga: Benarkah Kehujanan Bisa Bikin Sakit? Begini Penjelasan Ilmiahnya!
Baca juga: Tips Memilih Desain Interior yang Cocok untuk Jiwa Introvert
Seorang Introvert juga suka menghabiskan waktu dengan menyendiri. Karena hal itu dapat menjadi proses pemulihan energinya setelah terkuras tadi.
Secara komunikasi, Introvert lebih nyaman jika melakukan kontak bicara dengan orang-orang yang dia kenal, seperti keluarg, saudara, teman, maupun kerabat terdekatnya.
Mungkin kebanyakan orang beranggapan sikap menyendiri Introvert adalah sesuatu yang berkonotasi negatif, seperti suka murung, sedih, atau sifat lain yang mewakili kesan tak baik. Padahal bukanlah demikian faktanya.
Di waktu kediamannya itulah, Introvert dapat menemukan keintiman dengan pola pikirnya yang tak semua kepribadian bisa miliki. Maka tak usah heran, sesaat membiarkan mereka diam, laku tunggu ide gagasan apa yang akan mereka tampilkan pasti akan membuat lawan bicaranya terkagum.
Introvert juga lebih mengenal dirinya sendiri. Hal ini mereka dapatkan saat melakukan meditasi, yaitu dengan menyendiri dalam ketenangan.
Untuk mencapai hasil terbaik dalam suatu karya, Introvert cenderung suka menghabiskan waktu untuk observasi terlebih dahulu, dibanding Ekstrovert yang suka belajar sambil mempraktikkannya.
Untuk mengetahui apakah seseorang tergolong Introvert, Anda bisa mengukurnya dari sikap dominan dalam dirinya, seperti sikap dalam lingkungan sekitar, tingkat stres, dan cara mereka menampilkan diri di khalayak ramai.
Baca juga: Minum Teh Setelah Makan Ternyata Bahaya, Ini Kata Dosen UM Surabaya
Baca juga: Mau Awet Muda? Batasi Konsumsi Gula Berlebih!
Sifat Kepribadian Ekstrovert
Berbeda dengan Introvert, justru Ekstrovert bisa mengeksplorasi kemampuannya dengan mencari stimulan perasaan yang datangnya dari luar dirinya.
Seorang Ekstrovert lebih membuka diri dan aktif dalam situasi sosial.
Mereka yang berkepribadian ini rata-rata memiliki sikap yang ramah dan selalu optimis. Mereka akan dengan senang hati jika ada yang menemani bicara, pun demikian senang didengarkan jika sedang berbicara.
Perbedaan Introvert dan Ekstrovert |
Baca juga: 3 Fakta Kepribadian Introvert yang Selama Ini Keliru Dipahami, Ternyata Cuma Mitos!
Pola pikir dan bahan pembicaraannya selalu bernada optimis, ini dapat dimanfaatkan untuk memotivasi dirinya sendiri, juga orang-orang di sekitarnya.
Karena Ekstrovert suka keramaian, sehingga aneh rasanya jika tak mendatangi banyak kegiatan. Mereka gemar mencari kegiatan, acara, dan turut terlibat didalamnya.
Sayangnya, sikap optimis dalam diri Ekstrovert menjadikannya over confidence. Mereka sering terlalu cepat mengambil keputusan.
Sebagai seorang Ekstrovert, mereka suka dengan kegiatan seperti olahraga, bermusik, dan berkumpul bersama yang satu vibrasi dengannya.
Dalam hal mengeksplorasi pola pikir, jika Introvert lebih suka berdiam dalam ketenangan untuk menemuka ide dan gagasan terbaiknya, berbeda dengan Ekstrovert yang lebih suka melibatkan orang lain untuk diajak musyawarah demi mencapai gagasan yang mereka lebih cemerlang ketimbang dipikirkan sendirian.
Apalagi, Ekstrovert sering menjadikan orang lain sebagai sumber inspirasi bagi dirinya. Hal ini jelas tergambar dari perilaku yang suka mengobrol tadi.
Baca juga: Catat! Ini Penyebab Asam Lambung Naik Menurut dr. Zaidul Akbar
Baca juga: Cara Memutihkan Gigi Menggunakan Baking Soda
Cepat bosan adalah kelemahannya. Karena terlalu sering bersosial membuat cakrawala mereka semakin terbuka. Dari situ juga yang akhirnya mempengaruhi rasa ingin tahunya semakin tinggi, dan kemudian mencoba, dengan tanpa berpikir dahulu dampak yang akan terjadi setelahnya. Ingat ya, bagi Ekstrovert belajar itu ya sambil praktik.
Karena mereka lebih suka keramaian dari pada ketenangan, maka pekerjaan yang cocok bagi mereka adalah dunia hiburan yang identik dengan pesta, glamor, dan euforia.
Introvert + Ekstrovert = Ambivert
Setelah mengetahui karakteristik dari Introvert dan Ekstrovert, maka kembali ke poin utama di mana dari keduanya telah melahirkan kepribadian baru yang dinamai Ambivert.
Jika Ambivert adalah kombinasi dari Introvert dan Ekstrovert, apakah itu artinya mereka adalah orang yang plin-plan?
Jika Anda pahami karakteristiknya melalui penjelasan berikut, maka Anda akan sadar bahwa tidaklah demikian penjabarannya.
Baca juga: Pentingnya Personal Branding di Era Digital
Penjelasan karakter kepribadian Ambivert |
Ambivert layaknya 'bunglon' yang bisa menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi yang berbeda dari setiap tempatnya.
Ambivert bisa bersosialisasi dengan khalayak, sekaligus mampu memanfaatkan kondisi yang tenang untuk mengeksplorasi diri.
Dalam hal komunikasi mereka bisa berperan sebagai pembicara sekaligus pendengar yang baik. Begitu ramah dan pedulinya sikap yang ditunjukkan terhadap lawan bicaranya.
Rasa empati dari Ambivert juga sangat tinggi. Seseorang yang berkepribadian ini selalu peduli dengan sesamanya. Bahkan mungkin akan terdengar berlebihan jika mengatakan bahwa Ambivert akan merasakan apa yang lawan bicaranya rasakan.
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan HIV dan AIDS
Baca juga: 4 Manfaat Tidur Tanpa Memakai Bra, Wanita Wajib Ngerti Nih!
Secara emosional, hubungan sosial baik secara umum maupun personal Ambivert relatif lebih stabil. Jarang ada pertengkaran yang disebabkan perbedaan pendapat.
Ketika bekerja, rasa tanggungjawabnya sangat tinggi. Manajemen waktunya juga tertata rapi. Karakter seperti ini cocok sekali jika dinobatkan sebagai pemimpin dalam sebuah kelompok atau tim.
Pola pikir yang fleksibel menjadi kelebihan dari Ambivert. Karena Ambivert mampu membaca situasi yang dihadapinya dengan sangat baik.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan 2013 lalu, banyak ahli psikologis yang mengakui Ekstrovert paling jago dalam hal menawarkan suatu produk ke calon konsumen. Mereka menguasai product knowledge, dan bisa menampilka value yang akhirnya menarik minat orang untuk membeli. Padahal jika butuh keahlian cakap pembicara yang sekaligus bisa menjadi pendengar yang baik, Ambivert lah yang lebih mahir.
Itu dia tadi sedikit ulasan mengenai kepribadian Ambivert. Terlalu singkat memang untuk menjelaskan secara rinci dalam satu artikel ini. Namun yang pasti, melalui tulisan di atas Anda jadi mengerti gambaran besar seperti Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert, lengkap dengan potensi yang dimiliki masing-masing.
Nah sobat Pewarta kira-kira berkepribadian yang mana nih? Tulis jawaban di kolom komentar di bawah ya!
(nda/fit)