 |
| Prof. Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas Covid-19 pusat. |
Menanggapi pertanyaan itu, Satgas Covid-19 pusat memberikan pernyataannya. Melalui juru bicaranya, Wiku Adisasmito, pemerintah pusat hingga kini masih melakukan proses pengkajian soal kebijakan mudik Idul Fitri 2022.
Lebih lanjut pemerintah masih mempertimbangkan faktor situasi dan kondisi mengenai perkembangan terkini kasus virus Corona di Indonesia.
Selain itu kata Wiku, pemerintah juga masih berupaya untuk meningkatkan program vaksinasi secara maksimal, terutama dosis ketiga (booster), serta menikai tingkat kepatuhan masyarakat terhadap disiplin prokes.
"Kasus harian, tingkat keterisian rumah sakit, dan angka kematian juga harus ditekan konsisten rendah. Ini modal kita bersama untuk menghadapi lebaran aman (tanpa takut ancaman) Covid-19," ujarnya dilansir dari Tempo, Sabtu (19/3/2022).
Namun kabar baiknya lanjut Wiku, kasus Corona Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Dalam sepekan saja sudah terjadi penurunan sekitar 64 persen dibandingkan puncak Omicron pada periode Februari 2022 lalu.
"Penurunan kasus positif terhadap menyeluruh di seluruh provinsi di Indonesia. Tidak ada provinsi yang melaporkan jumlah kasus lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya," ungkapnya.
Wiku juga menambahkan, indikator penanganan Covid-19 bisa dikatakan baik jika melihat grafik perkembangan jumlah kasus yang tidak terjadi secara signifikan, termasuk pertambahan pasien yang dirawat di rumah sakit, maupun jumlah yang dilaporkan secara nasional dalam akumulatif sepekan.
Idul Fitri tahun 2022 akan jatuh pada tanggal 2 dan 3 Mei. Diketahui dalam dua tahun terakhir pemerintah memberlakukan aturan pembatasan untuk aktifitas selama libur lebaran. Bahkan di tahun pertama sejak awal kemunculan Covid di tanah air, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.
Namun, meskipun tahun-tahun sebelumnya mudik lebaran telah dilarang, faktanya angka kasus positif Covid-19 tetap melonjak signifikan di Indonesia.
(mar/glh)