Sekalipun mampu, tak jarang hal itu tercapai ketika usia sudah tidak lagi muda. Lantas, kapan seseorang bisa punya rumah sendiri sejak usia muda?
Belakangan muncul istilah properti milenial, di mana para pengembang berlomba untuk memunculkan inovasi dengan memasarkan produk yang disesuaikan dengan kantong anak muda.
Mengacu pada definisi milenial di laman Wikipedia, yang berarti mengarah pada kelompok demografi setelah generasi X. Walau tidak diketahui pasti kategori usia yang dimaksud pada generasi tersebut, namun diyakini generasi itulah yang saat ini paling tepat dianggap mewakili usia muda yang matang, baik karir maupun finansial.
Sehingga bisa disimpulkan, properti milenial adalah produk properti yang dihadirkan untuk kalangan usia muda, yang memiliki daya beli sesuai klasifikasinya.
Klasifikasi Properti Milenial
Mari berbicara dari perspektif developer terlebih dahulu. Penyesuaian klasifikasi sudah barang tentu penting sebelum memasarkan properti milenial. Jangan sampai produk tersebut hanya numpang pada istilahnya semata, tapi tidak tepat sesuai yang dibutuhkan target market.
Adapun selera anak muda harus menjadi prioritas dalam memunculkan produk properti jenis ini. Mereka yang dikategorikan sebagai usia muda, suka dengan hal-hal yang kekinian. Sehingga, meski produknya murah, tapi jika aspek lain tidak terpenuhi maka hasilnya akan sia-sia.
Melansir situs Tentik, secara psikologis anak-anak jaman sekarang memiliki kegemaran yang berhubungan dengan minat, hobi, dan bakat mereka. Bukan tidak mungkin, hal itu juga akan dilibatkan pada saat menentukan produk properti yang bisa mendukung gaya hidup mereka.
Para milenial tidak jauh dari kesan sporty, modern, fashionista, dan estetik. Jika dikaitkan dengan produk properti, maka dapat direalisasikan dengan wujud perumahan berkonsep modern, yang memenuhi segala kebutuhan mereka, dengan adanya fasilitas penunjang seperti sport center, serta mendukung gaya hidup yang yang fashionable.
Developer properti harus melihat aspek yang disebutkan di atas, agar produknya tepat sasaran, juga memuaskan user nantinya.
Namun jangan lupa, ada hal yang harus diperhatikan. Ketika fokus pada penyediaan fasilitas tersebut, akhirnya RAB menunjukkan angka yang fantastis, yang efeknya pada penentuan harga jual. Padahal, kalangan milenial memiliki batasan kemampuan beli, apalagi untuk mereka yang baru pertama berinvestasi.
Bijaknya adalah, sediakan produk yang sesuai selera pasar, tentukan juga harga jual yang masuk akal, dengan tanpa meninggalkan keunggulan dari selling point tadi.
Faktor Lokasi Juga Penting
Untuk menjaring market milenial, developer properti harus memperhatikan faktor lokasi. Ini erat kaitannya dengan kebiasaan para anak muda yang suka dengan hal glamor, euforia, berpesta, dan gemar bersosial baik di dunia nyata maupun maya.
Untuk itu, pilihlah lokasi yang strategis. Dekatkan jaraknya dengan public spot yang dapat memfasilitasi mobilitas anak muda, seperti tempat wisata, area bersosial dengan khalayak ramai, sentra kawasan pendidikan, dan menyediakan akses internet yang bisa mendukung kegiatan berselancar di internet.
Penentuan Harga Ideal
Anak muda yang dikategorikan mapan, bisa dipengaruhi karena karir yang mereka bangun sendiri, atau memang memiliki previlege dari latar belakang keluarga mampu. Jadi definisi ganda berlaku untuk memahami konteks soal penentuan harga.
Faktanya, harga mahal tetap akan dikatakan murah bagi mereka yang berkecukupan harta. Sementara semurah apapun tetap akan dibilang mahal bagi yang memiliki perhitungan dengan tingkat kehati-hatian tinggi, apa lagi bagi mereka yang pertama kali membeli properti.
Agar tidak berkesan ambigu, maka sebaiknya tentukan harga yang sesuai dengan kemampuan bayar mereka, tidak mahal, tapi juga jangan terkesan kemurahan. Karena produk yang murah identik dengan kesan abal-abal yang sulit mendapatkan kepercayaan.
Yang lebih memahami spesifikasi dan harga adalah developer itu sendiri, karena kurang relevan jika diulas pada artikel ini. Mengingat setiap produk memiliki karakteristiknya berbeda, termasuk faktor lingkungan yang akhirnya mempengaruhi harga jual.
Solusi Punya Rumah di Usia Muda
Sekarang berbicara dari perspektif milenial. Jika Anda yang membaca artikel ini adalah salah satunya yang dikategorikan sebagai milenial, maka selamat, Anda membaca ulasan yang tepat. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk mempelajari hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membeli properti saat usia Anda masih semuda sekarang.
Properti milenial adalah solusi punya rumah di usia muda. Karena kebanyakan produk tersebut dipasarkan dengan harga terjangkau dengan konsep memadai.
Tetapi, perhatikan beberapa aspek berikut ini sebelum membelinya:
1. Cek Kredibilitas Developer
Hal paling utama yang harus didahulukan adalah mengenal siapa pengembangnya. Lihat reputasinya, cek juga portfolionya.
Jangan sampai hanya karena tergiur harga murah, tetapi lalai melihat faktor keamanan dalam jual-beli.
Sebisa mungkin pilihlah developer yang berbadan hukum PT atau yang sejenisnya. Atau pastikan Anda akan bertransaksi dengan akun perusahaan, bukan personal developernya. Meski lahan proyek tidak terlalu luas sekalipun.
Karena ada tipikal pengembang yang hanya akan melabeli diri dengan hukum, ketika menjalankan proyek properti yang memiliki minimal luasan tertentu. Artinya tidak semua memberlakukan sikap yang sama dalam menjalankan usaha. Padahal ini penting untuk pembeli seperti Anda.
2. Jangan Segan Berkonsultasi
Sebagai pembeli, Anda memiliki hak untuk bertanya dahulu sebelum memutuskan membeli. Hal ini berguna agar tidak ada kekecewaan yang muncul setelah melakukan pembelian. Ingat, penyesalan suka datang belakangan, apa lagi saat Anda terbuai kata manis marketing.
Hematnya, pertimbangkan aspek keyakinan bahwa apa yang dijanjikan sesuai dengan apa yang akan Anda dapatkan. What you see is what you get!
Solusinya gampang, buktikan semua perjanjian dihadapan notaris untuk dokumen pemberkasan. Bahwasanya developer tersebut berani berkomitmen untuk merealisasikan sesuai yang dijanjikan di awal.
3. Legalitas adalah Prioritas
Membeli kucing dalam karung, seperti katak dalam tempurung, atau ada istilah lainnya yang menggambarkan jika Anda membeli barang yang tidak Anda mengerti asal muasalnya. Makanya, sebelum berinvestasi properti kebanyakan orang akan bertanya terkait legalitas.
Hal ini sangat vital, sekalipun yang ditunjukan adalah izin prinsip masih lebih bagus dari pada yang tidak menunjukkan apapun ke hadapan calon pembeli.
Namun demikian, akan lebih bagus jika memang properti yang Anda beli sudah dilengkapi semua hal yang jelas, mulai dari berkas legalitas, aset kepemilikan lahan, sampai historical proyek.
Tanyakan juga bab time schedule, agar hati tetap tenang menantikan hunian selesai dikerjakan, karena Anda mengetahui agenda yang terjadwal dari kebijakan si pengembang.
4. Beli Sesuai Kemampuan
Orang bijak berkata, jangan beli sesuatu yang Anda tidak memiliki uangnya. Bukan arti sebenarnya, tidak memiliki uang di sini berarti uang yang dibelanjakan belum cukup, sehingga disarankan belilah saat perhitungan Anda telah siap dan matang.
Mumpung masih muda, ada baiknya menikmati peluang kesuksesan yang akan terus datang, ketimbang merasakan perihnya ditagih perusahaan properti saat tidak punya uang.
Namun umumnya, properti milenial dipasarkan sesuai dengan kepantasan. Hukum kualitas menyesuaikan harga sangat berlaku di sini. Okelah untuk hal itu, Anda bisa upgrade kelak ketika sudah dicukupkan modal lagi.
Kesimpulan
Pada akhirnya, baik perspektif developer maupun pembeli, sudah diketahui hal-hal apa yang dibutuhkan untuk menyediakan dan memiliki properti milenial.
Yang terpenting sekarang adalah luangkan waktu Anda untuk segera hunting;
Developer: siapa, dimana, dan kenapa (berkaitan mencari market)
Pembeli: cari, pelajari, yakini, dan beli (langkah sebelum membeli)
Kabar baiknya, di Malang, Jawa Timur, ada properti milenial yang sedikit banyaknya sesuai dengan kriteria di atas.
Adalah perumahan Sultan Cordoba Residence, yang dikembangkan oleh PT Alam Berkah Mulia Sejahtera (PT ABMS), bagian dari Cordoba Residence Group.
Manajemen PT ABMS - Sultan Cordoba Residence, Malang. |
Sebelum mengembangkan Sultan Cordoba Residence di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, manajemen Cordoba Residence sudah lebih dulu menjalankan proyek di kawasan Kota Batu.
Bahkan bukan hanya satu, melainkan tiga lokasi pengembangan, yang masing-masing memiliki brand identity menggunakan nama Cordoba, yaitu Cordoba Residence 1, Cordoba Residence 2, dan Cordoba Residence 3.
Hanya saja untuk wilayah Kota Batu dijalankan oleh PT Properti Berkah Berlimpah (PT PBB), berbeda halnya dengan Sultan Cordoba Residence yang dikelola oleh PT ABMS.
Namun, baik PT ABMS maupun PT PBB masih dalam naungan yang sama seperti disebutkan di atas, yakni Cordoba Residence Group.
Cordoba Residence Group Malang |
Properti Milenial Termurah di Malang
Berani mendeklarasikan diri sebagai developer properti milenial, juga berarti berani memberikan penawaran spesial khusus kalangan muda yang hendak berinvestasi. Itulah kenapa manajemen PT ABMS memproklamirkan bahwa Sultan Cordoba Residence (SCR) adalah properti milenial termurah di Malang.
Mengutip dari laman resmi SCR, harga termurah untuk rumah tipe 30 dipasarkan dengan harga Rp 150 juta. Pembeli dapat menggunakan skema bayar angsur maupun cash.
Desain rumah tipe 30 Sultan Cordoba Residence, Malang. |
Desain rumah minimalis modern, nantinya di dalam kawasan juga dilengkapi fasilitas sosial seperti tempat ibadah (masjid), sport center, maupun ruang terbuka hijau seperti taman bersantai.
Sultan Cordoba Residence dikembangkan di lahan seluas lebih kurang 3,5 hektar untuk tahap awal, dengan total 321 unit yang dipasarkan.
Kedepannya, ada potensi untuk pengembangan sampai 1500 unit dengan memanfaatkan luasan yang ada di sekelilingnya.
Potensinya sangat kuat, prospeknya pun bagus. Karena lokasinya berdekatan dengan pengembangan Kampus 2 Universitas Islam Malang (UNISMA 2), dan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Singosari.
Selain menjadi hunian pribadi, memiliki hunian di Sultan Cordoba Residence juga bisa diproyeksikan untuk bisnis seperti kost, homestay, maupun kontrakan. Ini tak lepas karena faktor dekatnya area perumahan dengan kampus, pabrik, dan wisata di Kota Batu yang hanya berjarak sekitar 8 kilometer dari lahan.
Selain menawarkan tipe 30, SCR juga memiliki opsi lain yakni tipe 36 dan tipe 45. Semua kembali ke tingkat kebutuhan Anda. Tentunya menyesuaikan budget dan konsep desain.
Cordoba Residence Group menjadi yang pertama dan satu-satunya saat ini sebagai perusahaan properti di Malang, yang meraih penghargaan dari Indonesian Award Magazine untuk kategori "Most Recommended Developer & Property" pada Oktober 2021 lalu.
Direktur PT ABMS, Abdus Syakur, SE. |
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sultan Cordoba Residence, Anda dapat menghubungi tim pemasaran internal (resmi) dengan menghubungi kontak di bawah ini:
WhatsApp (WA): 081 222 772 772
Email: marketing@cordobaresidence.co.id
Atau, pelajari detail promo melalui laman sales page berikut:
https://sultan.cordobaresidence.co.id
Simak video kegiatan acara Customer Gathering Sultan Cordoba Residence Malang berikut:
*Adv
(aep/yud)