Makam yang dibongkar adalah milik jasad nenek Darsih (60), warga Parakan yang ditemukan meninggal dalam keadaan terbujur kaku di kebun yang tak jauh dari rumahnya.
Selama proses pembongkaran makam, polisi memasangi garis pembatas atau police line. Turut pula dihadiri oleh putri nenek Darsih, yaitu Tarwi Widarsih (40).
Saat diwawancara, Tarwi berharap hasil otopsi yang dilakukan oleh tim INAFIS Polres Ciamis nantinya dapat mengungkap kebenaran yang sebenarnya. Karena selama ini pihak keluarga juga masih merasa ganjal atas meninggalnya nenek Darsih.
"Ya, harus cepat terungkap sih kematian almarhumah mamah. Perasaan tidak wajar. Mudah-mudahan ada hasilnya," ujarnya kepada PewartaID.
Menurut penuturan Tarwi, sehari sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal, nenek Darsih sempat beradu mulut dengan Tajo (50), yang tak lain adalah suami dari nenek Darsih.
Saat disinggung penyebab nenek Darsih adu mulut dengan suaminya, Tarwi menjelaskan semua berawal saat nenek Darsih memberikan dua lembar 20 ribuan uang mainan kepada suaminya untuk hajatan di rumah saudaranya. Mungkin karena tersinggung tatas sikap nenek Darsih itu yang akhirnya menyulut emosi sang suami.
Usai membongkar makam nenek Darsih, tim yang diturunkan Polres Ciamis masih akan mendalami kasus lebih lanjut. Termasuk melakukan sidik jari pada jasad yang telah diangkat dari makam tersebut.
(bij/kr)