Yes! Kasus Covid-19 di 30 Provinsi Turun, Hanya 4 yang Naik

Ilustrasi warga sedang memakai masker sebagai upaya preventif dari penyebaran virus Corona.

Pewarta.co.id, Jakarta - Sebagian besar wilayah di Indonesia menunjukkan penurunan angka kasus Covid-19. Tercatat per tanggal 13 Maret 2022 kemarin, ada 30 provinsi yang grafiknya turun. Sementara menyisakan 4 provinsi saja yang naik.

Empat provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif Corona antara lain Aceh, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada Minggu (13/3/2022) kemarin, total ada 11.585 kasus baru yang terdata, sedangkan jumlah pasien meninggal juga bertambah 215 kasus.

Update Lengkap Kasus Covid-19 per 13 Maret 2022

- Kasus baru bertambah 11.585, sehingga totalnya menjadi 5.890.495 secara nasional;

- Pasien sembuh bertambah sebanyak 25.854, kini jumlahnya menjadi 5.395.433; dan

- Pasien meninggal dunia bertambah sebanyak 215 kasus, totalnya kini menjadi 152.166 akumulatif secara nasional.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 170.840, kasus aktif mencapai 342.896, dan suspek sebesar 9.260 orang.

Tren penurunan angka kasus positif ini bisa menjadi sinyal baik atas penanganan Covid-19 di tanah air. Dampak positif lainnya adalah tingkat keterisian rumah sakit dan ruang isolasi juga ikut terpangkas menjadi 22 persen saja, dari yang sebelumnya 23 persen, hanya berselang sehari.

Yang terlihat masif adalah angka kematian akibat Covid-19, di mana sejak 8 Maret 2022 lalu jumlahnya terus menurun. Berdasarkan data yang terhimpun sampai Sabtu 12 Maret 2022 lalu, angka kematian absolut selama tujuh hari turun sebesar 1,98 persen dari pekan sebelumnya.

Menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, Minggu (13/3/2022), penurunan kasus positif ini tak lain dipengaruhi tingkat kesadaran masyarakat untuk menjalani program vaksinasi.

Hal itu dibuktikan dengan data dari Kemenkes yang menyebutkan bahwa, hampir 70 persen angka kematian dari total 8.230 kasus dialami oleh mereka yang tak lengkap menjalani vaksinasi. Parahnya, dialami oleh pasien yang memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta, dan orang lanjut usia (lansia).

Sehingga menurutnya, perlunya meningkatkan kewaspadaan dan dibutuhkan peran aktif semua pihak untuk menjaga ketertiban protokol kesehatan, dan mengikuti program vaksinasi sesegera mungkin.

"Ini kabar baik untuk penanganan pandemi Covid-19. Indikator penting untuk mengendalikan pandemi secara nasional menunjukkan progres yang sangat baik," kata dr Siti Nadia Tarmizi melalui siaran pers.

(dna/hal)