GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Ingat Masjid Dijual Kota Batu? Sekarang ada di Probolinggo!

masjid dijual kota batu 2015
Foto Masjid Dijual, Kota Batu, Jawa Timur tahun (2015)

Pewarta.co.id, Probolinggo - Pada 2015 lalu masyarakat digegerkan dengan sebuah banner berukuran besar yang terpampang di pinggir Jalan Diponegoro, Kota Batu, Jawa Timur. Mereka yang melintas di jalan tersebut disuguhi pesan dalam banner yang bertuliskan "MASJID DIJUAL".

Lantas banyak yang berspekulasi mengenai apa maksud dari pesan dalam banner itu. Masjid berwarna putih dengan desain mewah itu dijual?

Seperti sesuatu yang tak lazim, di mana banyak kalangan moderat yang berlomba untuk bersedekah dengan mewakafkan hartanya untuk membangun masjid, justru yang ada di Kota Batu ini berbeda kondisi. Ketika masjid sudah terbangun baru kemudian dijual. Apa tujuannya?

Ternyata setelah diketahui, maksud dan tujuan pengumuman masjid dijual hanyalah sebuah istilah semata. Tujuannya untuk memberi informasi sekaligus menarik minat orang, agar bersedia ikut sumbangsih dalam proses pembangunan masjid tersebut secara pemodalan, yang nantinya masjid juga tetap bisa diwakafkan atas namanya. Menarik ya!

Konsep seperti ini sepertinya menjadi tren baru demi realisasi mendirikan sebuah bangunan masjid, namun tidak khawatir terhadap pemodalannya. Pasalnya, fisik bangunan masjid sudah terbangun, kemudian orang juga tidak ragu untuk 'membeli' walau sebenarnya itu hanyalah istilah lain untuk sedekah jariyah.

Terbaru, konsep masjid dijual juga ada di Kabupaten Probolinggo!

masjid dijual di probolinggo 2022
Foto Masjid Dijual di Probolinggo, Jawa Timur (2022)

Dilansir dari akun Instagram @probolinggokita, terdapat postingan yang mengumumkan adanya program masjid dijual yang terletak di wilayah Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.

Melalui sebuah banner berwarna kuning, terdapat pengumuman yang bertuliskan:

Masjid dijual, harga waqaf masjid, Rp 2 juta per meter persegi, dan atau Rp 1 juta per setengah meter persegi, dan atau Rp 500 ribu per seperempat meter persegi.

Begitu tulisan dalam banner yang juga dilengkapi dengan contact person dan nomor rekening tersebut.

Sejatinya, masjid itu dikeloa oleh Yayasan At-Taubah, yang nantinya juga akan digunakan sebagai identitas masjid.

Dikonfirmasi mengenai pengumuman masjid dijual di Probolinggo tersebut, Dimas Eko Romadon, Kepala Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan mengatakan, masjid tidak benar-benar dijual seperti pemahaman banyak orang.

Semacam upaya agar menarik orang untuk bersedia memakmurkan masjid dengan cara menyumbang. Dengan begitu orang yang menyumbang akan merasa memiliki masjid yang telah dibangun menggunakan sebagian dari harta yang mereka miliki tersebut.

Jika melihat pengalaman yang terjadi pada masjid dijual Kota Batu beberapa tahun lalu, faktanya memang masjid tersebut mampu 'terjual' hingga Rp 3,6 milyar, alias mendatangkan banyak sumbangan dari para donatur.

(ft/rah)
***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter