Timnas Rusia saat menghadapi Mesir pada Piala Dunia 2018 |
Pewarta.co.id - Federasi Sepakbola Rusia mengungkapkan kemarahan mereka usai dicoret dari keikutsertaan Piala Dunia.
Respon keras itu ditujukan kepada FIFA dan UEFA, yang mereka anggap telah berlaku deskriminatif.
"Ini tentu saja merupakan sebuah karakter deskriminatif dan menyakiti sejumlah besar (perasaan) atlet, pelatih, pekerja di klub, dan juga tim nasional," tulis Federasi Sepakbola Rusia, seperti dikutip dari laman AFP.
Selin itu mereka juga berpendapat kebijakan tersebut dapat melukai perasaan jutaan rakyat Rusia yang menggemari olahraga ini.
Federasi Sepakbola Rusia berpendapat, seharusnya FIFA dan UEFA sebagai organisasi olahraga internasional dapat memprioritaskan kepentingan penggemar Sepakbola di seluruh dunia.
Protes keras Federasi Sepakbola Rusia ini merupakan reaksi atas keputusan FIFA dan UEFA yang menjatuhkan hukuman kepada Timnas Rusia berupa larangan bertanding, serta keikutsertaan klub-klub Rusia di ajang internasional.
Hal ini berarti juga termasuk larangan keikutsertaan Timnas Rusia pada gelaran Piala Dunia 2022. Padahal seharusnya mereka melakoni laga melawan Polandia pada lanjutan play-off Piala Dunia, 23 Maret 2022 mendatang.
Rusia saat ini tengah berjuang memperebutkan satu tiket tersisa untuk menuju putaran final Piala Dunia 2022 Qatar bersama dengan Swedia dan Republik Ceko.
Pada tahun 2018 lalu Rusia juga sukses sebagai tuan rumah turnamen bergengsi empat tahunan itu tanpa hambatan. Dimana saat itu prestasi tertinggi mereka bisa melaju sampai babak perempat final sebelum akhirnya gugur akibat kekalahan melawan Kroasia melalui drama adu pinalti.
Nasib Klub-klub Lokal Rusia
Selain tim nasionalnya, nasib klub-klub lokal Rusia juga semakin tidak jelas. Pasalnya, klub-klub tersebut juga mendapat hukuman serupa, yaitu larangan berkompetisi di ajang internasional. Artinya, keikutsertaan Spartak Moscow juga otomatis gugur dari UEFA Europa League musim 2021-2022.
Banyak pihak di Rusia yang menyayangkan kebijakan ini. Mereka beranggapan tak seharusnya urusan di luar olahraga harus dicampuradukkan dengan kepetingan yang bukan semestinya. Namun sepertinya FIFA dan UEFA tak bergeming dan tetap yakin pada keputusan yang diambil.
(no/ayk)