Proses pembagian masker oleh Polres Gresik kepada pengguna jalan. (Dok. Istimewa) |
Pewarta.co.id, Gresik - Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman serius di Indonesia, tak terkecuali wilayah Gresik, Jawa Timur.
Seperti dilansir AntaraNews, per Februari lalu status PPKM di Gresik meningkat jadi level 2 akibat lonjakan kasus positif. Terlebih munculnya varian baru Omicron menjadikan tingkat kewaspadaan semakin tinggi.
Sebagai langkah preventif, Polres Gresik membagikan masker gratis kepada pengguna jalan yang melintas di sekitar Simpang Empat Sidomoro Gresik, Sabtu (5/3/2022).
Kegiatan bagi-bagi masker oleh Polres Gresik ini juga merupakan bagian dalam giat Operasi Keselamatan Semeru 2022.
Selain masker, kegiatan yang dipimpin langsung oleh Iptu Sri Maryani ittu juga membagikan hand sanittizer gratis. Tak lupa Polres Gresik juga mengiimbau pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.
Terkait kegiatan pembagian masker oleh jajaran kepolisian dari Mapolres Gresik itu AKBP Mochamad Nur Azis, Kapolres Gresik, mengatakan, pihaknya juga membagikan brosur yang berisi imbauan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna memutus penyebaran virus corona di wilayah Gresik.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Gresik, AKP Engkos Sarkosi menambahkan, polisi di wilayah hukum Polres Gresik akan selalu aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19, serta anjuran untuk selalu menerapkan pola hidup sehat seperti anjuran pemerintah.
"Memberikan imbauan terkait protokol kesehatan Covid19, agar selalu menggunakan masker pada saatt di luar rumah" ujarnya sseperti dilansir TribunJatim.
Sebelum, wilayah Gresik masih berstatus level 1 sejak September 2021. Namun sejak 7 Februari 2022 statusnya naik menjadi level 2. Penetapan stattus level ini sesuai Instruksi Mendagri, menyusul melonjaknya kasus aktif Covid-19.
Kabupaten Gresik termasuk di antara 21 kabupaten/kota di Jawa Timur yang masuk dalam level 2 PPKM.
Selama penerapan status PPKM level 2 di Gresik, berlaku kebijakan yang mengatur aktifitas masyarakat. Sektor esensial diperbolehkan beroperasi maksimal 75 persen, sektor kritikal seperti pelayanan kesehatan dapat beroperasi maksimal 75 persen, aktifitas di tempat ibadah 75 persen, kegiatan seni daan budaya maksimal 50 persen, dan sektor pendidikan maksimal 50 persen.
(her/ps)