Ilustrasi robot trading Net89 |
Pewarta.co.id, Jakarta - Salah satu perusahaan trading yang terimbas kebijakan pemerintah terkait pemberantasan praktik investasi forex ilegal adalah Net89.
Semula semua member dijanjikan dapat melakukan penarikan dana pada 5 Februari 2022 pasca perusahaan trading Net89 dinyatakan ilegal, bahkan telah diblokir Bappebti sejak 28 Januari 2022 lalu. Namun upaya withdrawal (WD) urung dilakukan karena alasan kegagalan sistem.
Kemudian pada 8 Februari lalu kembali mengalami hal serupa. Dan terakhir 14 Februari lalu para anggota kembali dijanjikan akan menerima kembali dana yang telah disetorkan, dan lagi-lagi gagal.
Atas kejadian tiga kali gagal withdrawal itu kemudian muncul spekulasi jika Net89 melakukan scam atau penipuan.
Kini anggota Net89 yang berafiliasi di bawah PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI) merasa resah. Mereka mempertanyakan nasib uang yang telah diolah ke dalam sistem robot trading Net89.
Melalui salah satu grup Facebook tempat berkumpulnya member Net89 berkoordinasi, didapati salah satu akun yang masih aktif bersuara. Akun yang diduga merupakan salah satu leader di program Net89 itu meminta para anggota tetap bersabar.
Yang tak kalah membuat member kian frustasi adalah beredar kabar dari kanal YouTube Joe Theng yang mengatakan, dari empat broker yang berafiliasi dengan NET89, kini hanya tersisa satu broker saja.
"Data yang saya terima, dari 4 broker itu sekarang hanya sisa satu, yaitu Bila FX atau Bethel Aster. Katanya ada yang sudah dapat withdrawal, tapi informasi yang saya dapatkan baru dua orang," ucap Joe melalui konten videonya, Jumat (18/2/2022).
Dari dua orang yang sudah melakukan penarikan dana itu pun jumlahnya terbilang kecil, yaitu di bawah 500 dan di bawah 1000, dalam satuan USDT wallet.
"Dari empat broker yang dijanjikan, hanya satu yang bisa. Itu pun baru dua orang (berhasil withdrawal). Maka saya bisa katakan WD all gagak bayar," tegas Joe.
Seperti diinformasikan selama ini, setidaknya ada empat broker yang berafiliasi dengan Net89 atau robot trading SmartX. Empat broker itu antara lain Max Global FX (MG), Zen Trade (ZT), Global Premier (GP), dan Bethel Aster (BTA).
Namun seluruh broker tersebut merupakan broker internasional yang tidak memiliki badan hukum di Indonesia. Dengan kata lain tidak memiliki izin menjalankan usaha berjangka komoditi dari Bappebti.
Kegagalan Sistem
Semula pada 5 Februari lalu proses withdrawal pertama akan dilakukan melalui beberapa mekanisme, yaitu withdrawal reset wallet address oleh broker. Kemudian mekanisme kedua proses input wallet, address oleh masing-masing pengguna. Baru yang ketiga proses open withdrawal oleh broker.
Namun belakangan mencuat informasi jika penarikan dana hanya bisa melalui mekanisme USDT wallet, dan itu pun member kesulitan melakukannya. Praktis kegagalan sistem sampai tiga kali tersebut memunculkan spekulasi diantara para anggota.
Setelah mengalami tiga kali gagal bayar tersebut, terbaru manajemen Net89 mengarahkan member untuk bersabar dengan jadwal withdrawal selanjutnya pada 28 Februari 2022 mendatang.
Patut ditunggu apakah janji pembayaran di tanggal tersebut akan ditepati oleh manajemen Net89, atau justru akan meleset lagi. Atau indikasi scam memang benar adanya?
(ms/oal)