Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Pewarta.co.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah serius menangani perihal konservasi laut. Bahkan pemerintah optitmis target konservasi laut seluas 32,5 juta hektare dapat terwujud di tahun 2030.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya pada channel resmi Sekretariat Presiden pada Jumat (11/2/2022) untuk agenda One Ocean Summit.
"Sebagai negara kepualuan terbesar di dunia, lingkungan lautt yang sehat adalah kunci keberlanjutan pembangunan Indonesia." ungkapnya.
Jokowi juga menyampaikan rasa bangganya bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di garda terdepan dalam hal perlindungan laut.
Jokowi bahkan mengatakan saat ini pihaknya optimis bahwa target konservasi laut seluas 32,5 juta hektare dapat benar-benar tercapai pada tahun 2030 mendatang.
"Sampai dengan tahun 2021 kami telah berhasil mencapai 28,1 juta hektare atau 86,5 persen. Kami optimis komitmen kami di tahun 2030 bisa terpenuhi (target 32,5 juta hektare)." Sambungnya.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut. Hal itu diwujudkan dengan pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah plastik yang saat ini sudah ttercapai 10 megawatt listrik dalam sehari dari hasil konversi seribu ton sampah.
"Kami juga berkomitmen untuk mengurangi 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025. Berbagai upaya terus dijalankan mulai dari rencana aksi penanganan sampah plastik laut hingga pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah yang mengkonversi seribu ton sampah per hari menjadi 10 megawaatt listrik." pungkasnya.
Simak penuturan Presiden Jokowi terkait program pemerintah dalam upaya mencapai target konservasi laut seluas 32,5 juta hektrare tersebut melalui video yang dikutip dari kanal Youtube resmi Sekretariat Presiden berikut.