GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Kunjungan Wisata di Sleman Turun 50 Persen Akibat PPKM Level 3

Kunjungan Wisata di Sleman Turun 50 Persen Akibat PPKM Level 3
Foto: Salah satu objek wisata di Sleman.

Pewarta.co.id, Sleman - Peningkatan status PPKM menjadi level 3 di Sleman berimbas pada jumlah kunjungan wisata. Dilaporkan, tingkat kunjungan wisata di Sleman turun hingga 50 persen.

Penurunan tersebut terjadi hampir di seluruh destinasi wisata di Sleman, namun memiliki jumlah yang variatif.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono mengatakan, beberapa lokasi wisata penurunannya berkisar 20 persen sampai 50 persen dibanding hari biasanya saat sebelum PPKM level 3.

Seperti di Kaliurang misalnya, Suparmono menjelaskan, dibanding sebelum PPKM level 3 angka kunjungan wisata di tempat tersebut kini mengalami penurunan sebesar 45 persen.

"Ada penurunan dari 1.500-an wisatawan menjadi 800-an pengunjung pada bulan Februari," ungkapnya.

Selanjutnya yang juga terimbas penurunan kunjungan adalah wisata alam Bungker. Jika biasanya rata-rata kunjungan mencapai 900-an orang, kini per hari hanya berkisar 450-an orang saja.

Kemudian untuk destinasi wisata di wilayah Sleman bagian Barat, Studio Alam Gamplong mengalami penurunan sebesar 47 persen. Destinasi wisata yang juga digunakan untuk tempat pengambilan gambar dari film Satria Dewa: Gatotkaca itu juga terimbas akibat kebijakan PPKM. Jika biasanya dikunjungi rata-rata 650-an orang, selama Februari ini hanya 330-an orang saja per hari.

Sedangkan untuk tempat wisata di Sleman bagian Timur, wisata alam tebing Breksi turut mengalami penurunan meksi jumlahnya tidak sebesar tempat lainnya.

Wisata tebing Breksi hanya mengalami penurunan sekitar 30 persen dibanding masa sebelum PPKM level 3 di Sleman.

"Penurunannya sekitar 30 persen dari kunjungan rata-rata 1.400 pengunjung per hari menjadi sekitar 1.000 pengunjung per hari," ungkapnya.

Berpotensi Adanya Lonjakan Kunjungan


Seperti diketahui, akhir bulan Februari ini terdapat tanggal merah, dan jaraknya tidak jauh setelah momentum akhir pekan. Artinya ada kemungkinan terjadinya lonjakan kunjungan wisata.

Melihat kemungkinan itu Suparmono menambahkan, perlunya kesadaran pihak pengelola wisata untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas.

"Yang jelas angka kasus terkonfirmasi Corona masih tinggi. Protokol kesehatan baik di destinasi maupun usaha jasa pariwisata diperketat. Satgas Covid-19 di masing-masing tempat dipastikan diaktifkan untuk memastikan prokes dilaksanakan dengan ketat," ujarnya.

Suparmono juga menegaskan jika masing-masing wisata hanya boleh menampung maksimal sebesar 25 persen pengunjung saja dalam sekali waktu, serta tidak memperbolehkan adanya pertunjukkan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

"Selama (momentum) libur Dinas Pariwisata bersama Satpol-PP akan melakukan monitoring. Harapan saya semua pengelola destinasi melaksanakan prokes untuk melindungi baik itu wisatawan, karyawan, maupun lingkungannya," pungkasnya.

(pra/dk)
***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter