Ilustrasi: Bahaya virus Corona (Freepik).
Pewarta.co.id, Jakarta - Puncak kasus Covid varian omicron di Indonesia diprediksi akan terjadi 3 pekan lagi. Bahkan jumlahnya lebih masif dibanding Covid-19 gelombang Delta yang terjadi pada Juli tahun lalu.
Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehattan Republik Indonesia, dalam konferensi pers virtual, Kamis (110/2/2022) mengatakan, Akhir Februari atau awal Maret 2022 akan menjadi periode puncak omicron di Indonesia.
Hal tersebut lantas menjadi perhatian semua pihak, tak terkecuali Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Ia berpesan agar semua pihak bekerjasama untuk lebih optimal menjalankan protokol kesehatan.
"Menghadapi kemungkinan puncak jumlah kasus positif Covid-19 itu, tentunya harus lewat upaya pencegahan yang optimal. Sejumlah kebijakan pembatasan dan disiplin penerapan prokes (protokol kesehatan) harus harus tegas dijalankan." ujarnya.
Saat ini tercatat kawasan DKI Jakarta masih yang tertinggi penyumbang kasus penularan, yakni sebesar 42 persen dari total kasus secara nasional. Adapun Jawa Barat menduduki posisi kedua dengan 23,50 persen, disusul Banten berada di posisi ketiga dengan 14,31 persen kasus.
Melihat catatan statistik tersebut, Lestari menambahkan, perlunya ketegasan dalam membuat kebijakan berkaitan penerapan protokol kesehatan. Sehingga perkiraan lonjakan kasus omicron di Indonesia dapat diantisipasi.
Utamanya menurut Lestari, daerah dengan catatan kasus tertinggi tersebut harus segera melakukan upaya pencegahan. Sebagai contoh DKI Jakarta dengan penyebaran kasus positif di 50 kelurahan, perlu adanya pembatasan mikro, testing, dan tracing agar tidak semakin meluas.
Lestari Moerdijat juga mengatakan, saat ini pentingnya koordinasi para pemangku kepentingan baik dari lingkup pusat sampai ke daerah.
Hal yang paling vital menurutnya adalah kesiapan memenuhi kebutuhan sistem pelayanan kesehatan.
Tak lupa politisi Partai Demokrat ini juga mengingatkan semua pihak untuk tertib mematuhi anjuran pemerintah. dengan menerapkan protokoler kesehatan dimanapun beraktivitas, agar kasus Omicron dapat segera terkendali.
(be/aap)